get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Inspiratif Hermadi, PNS yang Lulus S2 di Unair dengan IPK Sempurna 4,00

2 Mahasiswa Unair Ciptakan Alat Pendeteksi Kebersihan Laut Berbasis Internet 

Selasa, 05 Januari 2021 - 10:03:00 WIB
2 Mahasiswa Unair Ciptakan Alat Pendeteksi Kebersihan Laut Berbasis Internet 
Dua mahasiswa Unair menunjukkan cara kerja alat pendeteksi kebersihan laut secara online, Selasa (5/1/2021). (Foto: Sindonews/Aan Haryono)

SURABAYA, iNews.id - Dua mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (Unair) Yolandha sukses membuat alat pendeteksi kebersihan laut berbasis Internet of Things (IoT) dan alarm otomatis. Inovasi ini diciptakan 
sebagai pengontrol kelestarian lingkungan perairan. 

Kedua mahasiswa tersebut masing-masing Sepiani Nurhanifah dan Reza Istiqomatul Hidayah. Mereka berdua memberi nama alat pendeteksi kebersihan laut tersebut dengan sebutan ATLANTIS. 

“Kami geram adanya permasalahan pencemaran perairan, makanya muncul ide untuk membuat sebuah teknologi yang dapat mendeteksi kebersihan laut berbasis internet of things ini,” kata Reza, Selasa (5/1/2021).

IIa melanjutkan, konsep ATLANTIS bergantung pada internet. Cara kerjanya menggunakan kamera digital yang digunakan untuk mevisualisasi keadaan laut, kemudian merekam dan mengirimkan sinyal pada mikrokontroler berupa Arduino UNO yang disambungkan dengan tampilan LCD (Liquid Crystal Display). 

Data itu kemudian dihubungkan pada komputer untuk mendeteksi sampah plastik dan logam berat yang terkandung di dalam perairan. Secara bersamaan, saat LCD menampilkan data kondisi perairan laut, terdapat alarm otomatis yang akan berbunyi dan menyala sesuai tingkatannya. 

“Hijau untuk normal, kuning untuk waspada, dan merah untuk bahaya,” kata mahasiswa Akuakultur angkatan 2017 ini.

Warna lampu hijau, kuning, dan merah, katanya, memiliki batas toleransi  atau ambang batas di dalam perairan. Jadi, alarm akan berbunyi setiap 30 hari sekali guna memonitoring kondisi perairan laut. 

Pencemaran laut masih saja terjadi di berbagai kawasan di Indonesia. Sampah plastik yang menumpuk menurunkan minat wisatawan pergi ke pantai. Penumpukan sampah dan logam berat di kawasan pantai mengakibatkan penurunan kualitas biota laut.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut