2 Arca Penjaga Candi Peninggalan Mataram Kuno Era Mpu Sindok Ditemukan

MALANG, iNews.id - Arca kembali ditemukan di bangunan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno era Mpu Sindok, Malang, Jawa Timur, Jumat (25/2/2022). Arca ini ditemukan di hari kelima ekskavasi di sisi timur bangunan candi di Situs Srigading.
Tampak di hari keenam ekskavasi tahap kedua hari terakhir pada Sabtu (26/2/2022), tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur dibantu pegiat budaya dan warga sekitar melakukan penggalian di sisi timur dan selatan candi.
Struktur bangunan bata yang mewujudkan bangunan candi tampak lebih jelas. Tangga masuk candi terletak di sisi timur dengan panjang tangga 3,6 meter dan lebar 2,4 meter. Sementara kaki candi yang berhasil dikupas di keempat sisinya mencapai panjang 10 meter dikali 10 meter.
Arkeolog BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, temuan ekskavasi tahap kedua ini menyimpulkan Situs Srigading peninggalan Kerajaan Mataram Kuno menghadap ke Gunung Semeru.
Pasalnya dari tangga candi berada di timur dan mengarah ke timur dengan kemiringan 120 derajat dari utara kompas.
"Kita mendapati adanya tangga di sisi timur yang menandakan bahwa candi ini menghadap ke timur, 120 derajat dari utara kompas, mengarah ke Semeru," ujar Wicaksono di lokasi Situs Srigading, Sabtu (26/2/2022).
Selain temuan struktur bangunan tangga candi, beberapa temuan lainnya yang cukup juga didapat tim. Beberapa benda seperti batu ambang, relief, dua batu yang diidentifikasi sebagai relung.
Salah satu yang menarik dan signifikan adanya penemuan kembali arca di sisi timur yang teridentifikasi merupakan arca penjaga candi. Total ada dua buah arca yang ditemukan di ekskavasi tahap kedua ini.
"Dua temuan arca ini sangat menarik yang menandakan kemungkinan ini merupakan arca penjaga candi yang ada di Srigading, yaitu, Mahakala dan Nandiswara, yang sebelumnya Nandiswara itu saya duga Agastya karena ditemukan di sisi selatan," ucapnya.
Dia mengungkapkan, kemungkinan arca Nandiswara itu jatuh agak jauh sehingga pecahannya menyebar ke beberapa bagian kaki candi. Arca ini patah dan runtuh diduga bersamaan dengan candi yang jatuh terkena gempa bumi.
"Yang menandakan bahwa bangunan tubuh itu agak tinggi, sehingga jarak jatuhnya itu agak jauh. Tapi kita masih akan menunggu data-data arkeologis lain, untuk mencoba membayangkan dan merekonsruksi seberapa besar tubuh candi saat dia runtuh," katanya.
Sementara temuan arca baru yang dinamakan Mahakala, yang ditemukan pada Jumat (25/2/2022). Sayang, bagian arca Mahakala ini patah di bagian wajah, gada yang berada di tangan kanan. Bahkan gada yang di tangan kanan juga belum ditemukan.
"Sementara kita duga nanti sampai ketemu data baru lagi, yang temukan pertama, itu Nandiswara. Yang kedua itu Mahakala. Tapi nanti sampai ketemu datanya lagi, dari atributnya sih karena gadanya hilang. Harusnya mahakala punya gada, tapi itu hilang," ucapnya.
Menurutnya, pada ekskavasi tahap kedua ini pihaknya berusaha untuk menampakkan keseluruhan sisi. Dari sanalah pihaknya menyimpulkan perlu ekskavasi tahap ketiga untuk menampakkan tanah asli dan lantai asli candi.
Selain itu, pihaknya tengah bertekad untuk mencari fragmen-fragmen dan bagian dari benda peninggalan yang jadi satu kesatuan dari candi.
"Memang diperlukan tahap ketiga untuk menampilkan candi ini di tanah aslinya. Sehingga nanti, setelah itu nampak, tindakan seterusnya kita bisa tahu berapa keluasan tanah candi ini. Karena tanah ini masih milik masyarakat, sehingga ini nanti menjadi rekomendasi untuk pembebasan lahan," ucapnya.
Editor: Kurnia Illahi