15 Tahun Menabung, Tukang Sayur di Jember Akhirnya Bisa Berangkat Haji

JEMBER, iNews.id - Kesungguhan Ihya’ Udin (55) menabung agar bisa menunaikan ibadah haji akhirnya membuahkan hasil. Penjual sayur asal Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember ini tak lama lagi akan berangkat ke Tanah Suci Mekkah. Hebatnya lagi, Ihya’ mengajak serta istri tercintanya, Solehati untuk menunaikan rukun Islam kelima.
Itulah buah keteguhan hati Ihya’ membangun mimpi. Niatnya yang tulus untuk beribadah membuat dirinya mampu istikamah dan bekerja keras. Sehingga secuil keuntungan dari menjual sayur sukses dia kumpulkan untuk biaya ongkos haji. Genap 15 tahun, penantian itu terkabul.
Sesuai jadwal, Ihya’ dan istrinya akan berangkat ke Tanah Suci, Rabu (18/7/2018) melalui embarkasi Surabaya. Keduanya tergabung dalam kelompok terbang (kloter) tujuh Kabupaten Jember.
Tak banyak yang menduga Ihya’ bakal bisa menunaikan ibadah haji. Maklum, Ihya’ bukanlah pedagag besar. Dia hanya pedagang sayur eceran. Lapak yang dia gunakan bahkan hanya trotoar kecil di jalan kawasan Pasar Krempyeng Rambigundam. Di tempat pejalan kaki itulah setiap pagi dia mangkal dan melayani pembeli.
Saban hari, dia mengayuh sepeda ke tempat pengepul sayur di pasar tradisional. Aneka sayur itu lantas dia jual kembali di trotar. “Biasanya menjelang subuh saya kukalan. Setelah itu pulang bersepeda ke trotoar ini,” tutur Ihya’, Rabu (11/7/2018).
Hasil dari keuntungan menjual sayur inilah yang dia tabung. Tidak begitu banyak. Sebab, hasil keuntungan itupun harus dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ihya’ mengaku, biasanya 50 persen dari keuntungan ditabung. Sementra sisanya untuk keperluan rumah.
“Alhamdulillah, akhirnya ngumpul. Bisa untuk daftar haji. Saya kumpulkan sedikit demi sedikit. Setelah agak banyak saya tabung di bank. Biar tidak katut (ikut terpakai),” katanya penuh syukur.
Ihya’ awalnya juga tidak mengira niatnya berangkat ke Mekkah bakal kesampaian. Sebab, selama menabung dia tidak pernah menghitung berapa total uang yang terkumpul. Tujuannya, agar tidak terbersit keinginan untuk mengambil hasil tabungan dan menggunakannya untuk keperluan keluarga.
Di balik itu semua, Ihya’ meyakini bahwa kekuatan doa sungguh luar biasa. Doa dan ikhtiar, serta niat setulus hari akan mampu mengantarkan seseorang pada mimpi dan kesuksesan. “Allah akan mengabulkan doa dan ikhtiar hambanya yang tulus,” katanya.
Sementara itu, sejak sepakan lalu Ihya’ dan istrinya mulai mempersiapkan segala kebutuhan untuk pergi ke Tanah Suci. Tak lupa, dia juga memohon kepada keluarga, tetangga dan kerabat untuk diberi kesehatan dan diberi kelancaran selama di Tanah Suci nanti. “Terpenting, haji kami nanti diterima Allah,” ucapnya penuh doa.
Editor: Kastolani Marzuki