1.250 Warga Jatim Jadi Tamu Gubernur di HUT Kemerdekaan RI: Kami Bangga Bisa Masuk Grahadi
Selain Ahmad, adapula Weni Anita (40) asal Kediri yang menjadi tamu khusus Gubernur Jawa Timur Khofifah pada perayaan HUT Kemerdekaan ke 77 RI di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Bersama dengan ibunya, Weni yang menggunakan kebaya berwarna ungu tersebut mengaku merasa bangga dapat mengikuti upacara di Grahadi tahun ini.
"Biasanya saya hanya mengikuti upacara paling banter di Kabupaten. Saya kali ini merasa terhormat. Kagum, baru pertama kali melihat acara semegah dan semeriah ini," katanya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada momen peringatan HUT Ke 77 RI kali ini Gubernur Khofifah memang secara khusus mengundang 1.250 masyarakat Jatim untuk ikut merayakan Hari Kemerdekaan RI. Mereka terbagi atas 500 undangan untuk upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi yang dilaksanakan pukul 10.00 WIB dan 750 undangan pada kegiatan penurunan bendera pukul 15.30 WIB di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Selain itu, setelah 2 tahun Indonesia dilanda pandemi Covid-19, kali ini peringatan HUT Ke 77 RI di Jawa Timur juga dirayakan secara meriah.
Beberapa penampilan kesenian dari Jawa Timur diantaranya Tari Kolosal 'Sumpah Palapa' yang di tampilkan Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya, penampilan Reog Ponorogo dan Drumband dari SMA Taruna Brawijaya Surabaya turut memeriahkan hari jadi Republik Indonesia.
Gubernur Khofifah mengatakan dirinya mengapresiasi sambutan hangat dari masyarakat Jawa Timur tersebut. "Saya berterima kasih, bahwa waktu saya mengunggah Instagram (terkait pendaftaran undangan upacara di Gedung Negara Grahadi) tanggal 3 Agustus, masyarakat mulai tanya kok belum bisa diakses bu?, karena memang dibukanya mulai tanggal 7 Agustus," kata Khofifah.
"Dibukanya mulai pukul 00.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB sudah close (karena kuota sudah terpenuhi). Saya mohon maaf kepada masyarakat, yang sudah mencoba mengakses, tapi memang tidak cukup hanya 500 undangan untuk upacara pagi dan 750 undangan untuk upacara sore," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin