SURABAYA, iNews.id - Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Daniyar Sarekenov bertemu Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Senin (7/6/2021). Daniyar membawa investor untuk menjajaki potensi kerja sama perdagangan dan investasi di Jatim.
Beberapa potensi perdagangan dan investasi yang bisa dikerjasamakan diantaranya, bidang industri makanan terutama seafood, kemudian industri tekstil, dan juga industri di bidang furniture.
"Pertemuan ini untuk mendiskusikan peluang-peluang yang bisa kita jalankan. Terutama di sektor perdagangan dan investasi," kata Daniyar.
Dia menyatakan, untuk bidang industri, dalam tiga hari ini mereka akan keliling untuk meeting dengan sektor pemerintahan dan juga pelaku usaha untuk menggali potensi kerjasama. Pihaknya menilai, Jatim memiliki market yang besar dan sangat potensial untuk produk-produk dari Kazakhstan.
"Sebaliknya, kami juga sangat mungkin untuk mengambil barang-barang dari Jawa Timur yang memang dibutuhkan untuk bahan baku industri di Kazakhstan. Banyak komoditas yang bisa kita impor dari Jawa Timur," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Daniyar juga menawarkan paket wisata religi dengan menggabungkan ibadah haji atau umrah dengan paket wisata ke Kazakhstan.
"Jadi, tak hanya ke Turki yang kini sudah lumrah dan banyak dilakukan, kami menawarkan Kazakhstan sebagai destinasi wisata religi Islami para jamaah haji atau umrah dari Jawa Timur," ucapnya.
Menanggapi kunjungan ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ada potensi yang memungkinkan ditindaklanjuti demi kesejahteraan dua negara baik Indonesia maupun Kazakhstan.
"Ada kebutuhan di Kazakhstan terutama seafood, lebih khusus lagi udang, lebih khusus lagi lobster. Kita punya banyak produk laut, frozen fish, kita punya sangat banyak ikan tuna," katanya.
Selanjutnya, orang nomor satu di Jatim itu akan mengkomunikasikan dengan pihak maskapai yang memungkinkan bisa mengkoneksikan secara langsung penerbangan dari Jatim ke Kazakhstan.
"Yang menarik yang ditawarkan oleh Pak Dubes adalah kemudahan agar produk kita untuk bisa tembus pasar Uni Eropa. Yaitu dengan menjadikan Kazakhstan sebagai hub," kata Khofifah.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait