Fenomena ini, kata dia umumnya terjadi di daerah yang memiliki lapisan pasir dan debu, seperti daerah gurun atau padang pasir.
"Dust devil pada umumnya tidak dianggap berbahaya karena kecepatan angin dari dust devil cenderung lebih rendah daripada tornado. Namun, apabila berada terlalu dekat dengan dust devil, debu dan pasir yang terangkat oleh angin akan sangat mengganggu," ucapnya.
Menurutnya, BB-TNBTS selaku pengelola kawasan Gunung Bromo dan sekitarnya, meminta wisatawan untuk menghindari atau menjauh jika melihatnya. Hal itu, kata dia dapat menyebabkan iritasi pada mata dan debu masuk ke saluran pernapasan.
"Namun, jika terlanjur berada sangat dekat dengan pusaran angin tersebut, disarankan untuk diam sejenak sambil menutup mata, dan melindungi hidung atau saluran pernapasan hingga pusaran angin hilang," ucapnya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait