Arifin menceritakan, sebelum ada wisata, warga di Dusun Sumber Gempong hanya bergantung pada hasil pertanian. Sementara lahan pertanian di wilayah tersebut tidak produktif gegara sering banjir. Imbasnya, tanah tak begitu subur dan bulir padi menjadi kecil.
Masa sulit itu telah berlalu. Kini tidak ada lagi warga menganggur di dusun tersebut. Mereka bisa bekerja di tempat wisata mereka sendiri. Sementara lulusan SMA juga sudah banyak yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
Kendati demikian, Arifin tidak lantas berpuas diri atas capain saat ini. Sebab, menurutnya kehidupan selalu dinamis. Jika saat ini potensi wisata desa berada di puncak, mungkin selanjutnya akan ketinggalan.
"Agar bisa eksis, masyarakat harus rukun dan sama-sama menjaga. Jangan sampai ada kecemburuan di antara mitra usaha. Sebab, boleh jadi keuntungan mereka berbeda," katanya.
Dia juga berharap, BRI melalui Desa BRILiaN bisa terus memberikan pendampingan, sehingga kualitas SDM para pelaku wisata di desanya semakin baik.
Diketahui, Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa berbasis kearifan lokal. Program yang diinisiasi BRI ini bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa agar masyarakatnya lebih berdaya. Berdasarakan data BRI, hingga akhir tahun 2023, terdapat 3.178 desa yang telah mendapatkan pemberdayaan Desa BRILiaN.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait