Atas insiden ini kepala biro media yang tertera pada paket makanan tersebut, Nur Laily Arifiyah mengatakan pihaknya tidak pernah mengirimkan paket tersebut ke rumah korban. Pihaknya juga meminta aparat kepolisian untuk mengusut kasus tersebut.
"Kami tidak pernah mengirimkan paket apa pun kepada Saudara Adim. Kami juga mendukung pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini," katanya melakui rekaman video.
Hal sama juga disampaikan manajemen media cetak lainnya Maya Rahma. Dia mengakui bahwa logo yang tertera pada kiriman paket tersebut miliknya. Namun sudah dimanipulasi oleh pengirim.
"Kami tidak pernah mengirim paket kemerdekaan kepada semua pihak. Logo kemerdekaan itu sudah disunting dari semula 75 diganti menjadi 77," tuturnya.
Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto mengatakan pihaknya masih menunggu hasil laboratorium terkait air yang diduga berisi racun tersebut. "Kami masih lakukan penyelidikan," ujarnya.
Sementara itu, korban Adim kini dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar atau RSSA Kota Malang untuk memastikan penyebab dirinya kritis usai minum air kemasan tersebut.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait