Karena itu, dia berharap bisa bekerja di Pertamina begitu lahan yang kini digarap mulai dimanfaatkan. "Terserah jadi apa saja. Buruh kasar juga tidak apa-apa. Sebab, bisanya berladang dan sekarang lahannya sudah tidak ada lagi," katanya.
Rohman mengatakan, lahan yang dibebaskan untuk proyek kilang minyak seluas 3.000 m2. Namun, lahan tersebut milik orang tuanya, sehingga harus dibagi-bagi dengan saudaranya saat dapat ganti untung.
Kekhawatiran sama juga disampaikan seorang buruh tani, Diah. Dia takut tidak bisa bekerja lagi begitu lahan pertanian mulai dimanfaatkan untuk proyek kilang minyak. Sebab, selama ini dia hanya membantu suami menjadi buruh tani di desa setempat.
"Kalau sudah tidak ada lahan, kemungkinan ya di rumah saja. Tidak bekerja. Harapannya, anak saya nanti lulus sekolah dan bisa bekerja di Pertamina," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait