Wakapolri Komjen Pol Syafruddin saat di Masjid Mapolda Jatim. (Foto: iNews.id/Ihya' Ulumuddin)

SURABAYA, iNews.id - Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komjen Pol Syafruddin menggelar silaturrahim dengan alim ulama se-Jawa Timur di Mapolda Jatim, Rabu (21/2/2018). Agenda ini digelar menyusul rentetan teror bernuansa agama di Jawa Timur dalam beberapa pekan terakhir.

Di hadapan para kiai, Syafruddin memohon doa dan meminta peran serta mereka untuk ikut menjaga situasi Jawa Timur dan negara Indonesia tetap kondusif. “Tidak ada alasan lain bagi kita untuk tidak memakmurkan negeri ini. Karena itu kami memohon doa dan bantuan para kiai untuk membantu pemerintah dan Polri,” kata Komjen Syafruddin saat silaturrahim dengan ulama di Masjid Arif Nurul Huda Polda Jatim di Surabaya pada Rabu, 21 Februari 2018. katanya.

Terhadap rentetan teror tersebut, kata Syafruddin, Polri akan mengusut tuntas teror bernuansa agama yang terjadi di sejumlah daerah dalam beberapa hari terakhir ini. Polisi tidak akan berhenti hanya pada penangkapan pelaku yang identik dengan orang gila. Dalangnya juga akan diusut.

“Jangan berhenti setelah menangkap terus pelakunya dibilang gila, tapi harus diusut dan ditangani secara terbuka sampai masyarakat mengerti secara rasional,” katanya.

Wakapolri menjelaskan, rentetan peristiwa yang menyasar pemuka agama dan tempat ibadah lebih banyak hasil kelola isunya daripada kejadiannya. “Sekarang isu mudah dikelola. Peralatan teknologi
informasi sudah canggih karenanya mudah dimainkan,” katanya.

Syafruddin mencontohkan, konflik di Timur Tengah yang tak berkesudahan adalah imbas dari isu yang dikelola. “Di Tunisia, negara kacau balau karena satu orang yang bakar diri di depan istana. Lalu isu dikelola, demo besar-besaran terjadi. Merambat ke mana-mana dan kita mengenal itu dengan Arab Spring,” ucapnya.

Kendati demikian, dia bersyukur bangsa Indonesia tidak terpancing. Sehingga tidak bernasib sama seperti di Timur Tengah. Bangsa Indonesia, lanjut Syafruddin, besar dari banyak sisi. Jumlah penduduknya empat besar di dunia, jumlah umat Islam terbesar di dunia tetapi tetap mampu menjaga keberagaman, dan Indonesia penting secara ekonomi. “Indonesia bisa dikagumi oleh negara lain, tapi sebaliknya juga bisa dicemburui,” tandasnya.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network