Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak saat menghadir sebuah acara yang digelar Dekranasda di Surabaya. (istimewa).

SURABAYA, iNews.id - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak mendukung pemanfaatan teknologi demi inovasi efisien bagi para pengrajin Jatim. Harapannya para pengrajin tetap survive dalam situasi apa pun. 

"Ini adalah komitmen Dekranasda untuk mewadahi para pengrajin di masa sulit. Di mana Dekranasda beserta segenap OPD Jatim terkait juga bekerja sama untuk untuk menciptakan iklim yang efektif dengan pemanfaatan inovasi teknologi," ujar Emil Dardak dalam sebuah acara yang digelar Dekranasda di Surabaya, Jumat (4/3/2022).

Emil menceritakan, salah satu upaya konkret adalah kerjasama Dekranasda Jatim dengan ITS dalam pemakaian 3D printing selama 3 tahun belakangan. Ia menerangkan, semua pengrajin biasanya membutuhkan waktu dan usaha yang besar dalam memproduksi sesuatu namun nilai jualnya malah turun karena alasan tertentu. 

"Teknologi 3D printing ini sudah digunakan oleh salah satu pengrajin sepeda kayu Bojonegoro yang biasanya mengekspor ke Ekuador. Dengan 3D printing, mereka hanya perlu meng-customize desain rangka yang bisa dicetak di sana. Dengan efisiensi itu, pengrajin kita bisa memangkas biaya kirim dan meningkatkan nilai jual," katanya. 

Lebih jauh, Emil menerangkan bahwa dengan meningkatkan efisiensi dan nilai jual, harkat produk juga dapat membaik. Jika hal itu tersebut tercapai, lanjutnya, kesejahteraan bagi pengrajin bisa lebih mudah tercapai."Sebenarnya kerajinan seperti batik maupun aksesoris lain itu adalah bentuk perekonomian yang paling dekat dengan masyarakat kita karena pelaku usahanya biasanya merupakan ibu-ibu rumah tangga," tuturnya. 

Di sisi lain, mantan Bupati Trenggalek itu menegaskan bahwa sebenarnya usaha peningkatan nilai dan harkat kerajinan juga ada di pundak masyarakat. Mereka harus merasa bangga akan produk-produk lokal. 

"Kita berani bayar tinggi buat tas-tas designer, kenapa kemudian kita tidak support produk kita yang jelas eksotis dan exquisite? Tugas Dekranasda di sini harus mengincar segmen yang tepat agar nilai batik ini meningkat. Tapi sebagai warga Jatim, kita juga harus menghargai kerajinan-kerajinan ini," ujarnya. 

Sementara itu, Ketua Dekranasda Jatim Arumi Bachsin Emil Elestianto Dardak mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi industri sekarang ini yakni regenerasi pengrajin. Mengingat, kebanyakan pengrajin lebih memilih anak-anaknya bekerja kantoran. 

"Ini paradigma yang salah. Justru sekarang yang penting itu adalah kreativitas. Mengingat hampir semua tugas kantoran sekarang sudah bisa digantikan oleh software," ucapnya. 

Arumi mengatakan, industri kerajinan merupakan bidang profesional yang bersifat dinamis. Di mana, setiap orang harus terus menjadi long life learner yang dapat mengembangkan kapasitas dan harus terus bisa meningkatkan adaptabilitas terhadap tren-tren yang berkembang di Indonesia. 

"Maka sebenarnya anak-anak muda bisa dengan bangga terjun di dalam industri ini. Karena sektor ini butuh kreativitas dan pengetahuan akan teknologi untuk pemasaran dan promosi. Jadi saya pikir, anggapan kalau generasi muda tidak bisa jadi pengrajin sudah tidak relevan lagi," katanya. 


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network