MALANG, iNews.id - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tidak berpengaruh terhadap penjualan daging sapi di Kota Malang. Hingga saat ini omset penjualan daging sapi di sejumlah pasar tradisional masih stabil.
Meski sempat khawatir, masyarakat juga masih membeli daging sapi untuk dikonsumsi. Sebab, mereka tahu bahwa PMK pada hewan tersebut tidak menular kepada manusia.
"Sebenarnya khawatir ada PMK itu, tapi saya mengetahui bagaimana cara mengolah agar tetap aman dikonsumsi," kata salah seorang konsumen daging sapi, Salma, saat membeli daging sapi di Pasar Besar, Kota Malang, pada Kamis (19/5/2022).
Dirinya menambahkan, daging sapi yang dibelinya bakal diolah kembali dan dijadikan lauk untuk berjualan nasi campur. Sejauh ini kendati ada PMK, porsi berjualannya juga tak berpengaruh.
"Saya memang berlangganan di sini. Saya membelinya tetap tidak dikurangi meskipun ada PMK itu," ujarnya.
Bahkan sejauh ini omzet pembelian nasi bungkusnya tetap kendati ada isu PMK. Meski demikian, ia menyatakan sempat ada kekhawatiran para konsumennya membeli lauk dari olahan daging sapi.
"Tidak ada penurunan pembelian dari konsumen meski ada kabar PMK itu. Ini saya untuk berjualan. Saya berjualan nasi bungkus. Pengolahan tetap sama, yang penting bersih," tuturnya.
Sementara itu pedagang daging sapi Latifah mengungkapkan, pasca merebaknya PMK omzet penjualannya mengalami penurunan. "PMK berpengaruh terhadap penjualan, orang pada takut. Biasanya beli banyak, menjadi sedikit," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait