"Kejadiannya sepulang sekolah sekitar jam 2an siang, saat itu kedua muridnya pulang ke rumah masing-masing menggunakan angkot jurusan AG. Yang satu rumahnya daerah Glintung, satunya lagi di sekitar Kaliurang, Rampal," ucap Andan ditemui di SDN Polowijen I, Jumat (23/9/2022).
Ketika berada di dalam angkot itulah, KAN menerima tindakan pemalakan uangnya. Ia yang tengah menghitung uang untuk membayar angkot tiba-tiba langsung direbut oleh pria berambut putih tersebut. Total ada Rp 4.000 uang KAN yang direbutnya.
Sang pria juga berniat merebut handphone milik AWW yang terdapat jamh sejumlah Rp 37.000 di balik cashing pengamanan handphonenya. Namun upaya itu gagal, karena AWW buru-buru memasukkannya di saku pakaiannya.
"Jadi uangnya (milik AWW) itu ditaruh dibelakang cover HP, dia mau ngambil uangnya, tapi tahu temannya uangnya diambil, dia langsung naruh lagi di sakunya, sempat mau diambil juga," katanya.
Kedua pelajar tersebut tidak berani melawan atau hanya diam. Apalagi saat kejadian hanya ada sang siswa dengan pria tersebut. Pihak sekolah baru mengetahui kejadian tersebut saat KAN mengikuti materi pembelajaran hak dan kewajiban di mata pelajaran PPKN.
"Saat itu ada tanya - jawab, terus dia (KAN) cerita soal peristiwa yang dialami, kemudian kami pulang sekolah mengantar anak-anak naik angkot, saya videokan, viral, dari wali murid juga ada yang posting video di Peduli Malang Raya," katanya.
Dari pengakuan KAN yang ia terima, bahwa muridnya itu pada tahun 2021 lalu sudah mengalami kejadian pemalakan sebanyak empat kali, jumlahnya pun memiliki nominal berbeda-beda. "Kata anaknya pernah diambil uangnya Rp2.000, Rp3.000," katanya.
Hal ini membuat orang tua AWW sempat khawatir dan lebih berhati-hati saat mengantar dan menjemput anaknya sekolah.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait