Ruang Planning and Control Terminal Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. (istimewa).

SURABAYA, iNews.id - Tranformasi berbasis planning dan control membuat layanan di Subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Jamrud Surabaya semakin prima. Pekerjaan bongkar muat kini lebih efisien dan cepat dengan layanan berbasis teknologi.

Mesin HMC (Harbour Mobile Crane)  terus bergerak memindahkan  tumpukan karung tepung dari atas kepal tongkang. Dalam hitungan menit, crane yang dioperasikan seorang operator itu sukses mendaratkan karung-karung ke atas truk kontainer dengan rapi. 

Dari atas kapal, Zainul (46) sibuk berkomunikasi dengan handy talky (HT). Setelah itu dia mengepalkan tangan ke atas, memberi isyarat kepada operator HMC bahwa bongkar muat barang siang itu sudah selesai.

“Alhamdulillah, kapal sudah kosong. Tinggal menunggu giliran kapal selanjutnya,” katanya sambil mengaitkan HT di pundak. 

Selama bekerja, Zainul tidak pernah lepas dengan benda mungil itu. Sebab, dari alat itulah semua pekerjaan bongkar muat kapal dikendalikan. Dari mulai berkomunikasi dengan operator HMC, hingga membuat laporan kepada petugas pengawas di ruang Integrated Planning dan Control (IPC).

Standard Operating Procedur (SOP) itu wajib dia lakukan sebagai foreman atau penanggung jawab operasional bongkar muat di atas kapal. Begitu pekerjaan selesai dia harus melaporkan semuanya kepada pengawas, terutama mengenai jumlah barang yang dibongkar. 

Laporan itu kata Zainul sangat penting karena berhubungan dengan tagihan. Tagihan Pelindo kepada kapal pengangkut barang serta pembayaran premi kepada operator. 

“Kalau salah hitung, bisa-bisa tagihan ada selisih. Angkanya lumayan lho. Sekali angkut bisa Rp150.000,” kata karyawan PT Pelindo Daya Sejahtera ini. 

Bukan hanya Pelindo sebagai perusahaan, kesalahan hitung itu juga bisa merugikan operator HMC. Sebab, traget produktivitasnya tidak terpenuhi, sehingga tidak bisa mendapatkan pembayaran premi. 

Saking pentingnya, dulu foreman seperti dirinya harus bekerja lebih ekstra.  Begitu bongkar selesai, dia harus cepat-cepat pergi ke kantor untuk menginput data lewat komputer. 

Data yang diinput itu meliputi jumlah barang yang dibongkar berapa, yang sudah diangkut berapa, sisa berapa, mulai pemuatan jam berapa dan selesai jam berapa. "Semua harus diinput, lalu dishare di grup. Lumayan ribet," katanya.


Editor : Ihya Ulumuddin

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network