LUMAJANG, iNews.id - Demo penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Lumajang ricuh. Ratusan mahawasiswa menerobos barikade polisi dan menduduki gedung DPRD Kabupaten Lumajang.
Upaya ratusan mahasiswa ini sempat mendapat perlawanan dari aparat kepolisian yang berjaga. Namun, banyaknya mahasiswa yang merangsek membuat barisan polisi jebol.
Sempat terjadi saling dorong antara mahasiswa dan aparat yang berjaga. Namun untuk meredam kericuhan, polisi akhirnya membiarkan ratusan mahasiswa masuk ke dalam ruang paripurna DPRD Lumajang.
Pantauan di lokasi, ratusan mahasiswa semula hanya menggelar orasi dan memblokade jalan dengan membakar ban bekas. Namun, mereka tak puas dan berlanjut masuk ke gedung DPRD.
Pada aksinya ini, mahasiswa menuntut pemerintah segera membatalkan kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Selain itu mereka juga meminta pemerintah memberantas mafia BBM bersubsidi.
"Kenaikan harga BBM telah melukai hati rakyat Indonesia. Apalagi, saat ini masyakat kecil tengah tertatih akibat pandemi Covid-19. Karena itu, kami mendesak kepada pemerintah untuk membatalkan kenaikan harga BBM ini," kata korlap aksi, Fahmi.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait