Keputusan Ali untuk pulang ke kampung halaman ternyata tidak salah. Sebab, sakit yang diderita selama di perantauan berangsur sembuh. Lebih bahagia lagi, dia bisa kembali berkumpul dengan ketiga anaknya yang selama 5 tahun dititipkan neneknya untuk pergi merantau.
Kendati demikian, masalah baru muncul. Sebab, belum ada sumber pendapatan baru selama di kampung. Situasi itu membuatnya bingung. Saking bingungnya dia berpikir untuk kembali merantau.
Tetapi, ketiga anaknya melarang. Mereka memberi saran agar orang tuanya tetap tinggal di kampung dengan membuka usaha kecil-kecilan di rumah. Toh, ketiga anaknya juga sudah lulus SMA sehingga beban tak terlalu berat.
“Waktu itu jual jajanan. Ada es dan aneka gorengan serta jajan kemasan. Jualnya di depan rumah,” ujarnya.
Bangkit Bersama KUR BRI
Lapak jajanan itulah yang menjadi awal kebangkitan ekonomi rumah tangga Ali. Banyaknya warga sekitar yang antusias membuatnya berpikir untuk membuat toko lebih besar setelah dua tahun berselang. Barang yang dijual tentu bukan hanya jajanan, melainkan semua kebutuhan rumah tangga.
Melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Babat, Ali meminjam modal lewat program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp10 juta. Modal tersebut digunakan untuk membuat toko serta belanja berbagai komoditas pokok lainnya.
Memanfaatkan teras rumah, Ali membuat toko ukuran 3x4 menghadap ke jalan. Pelan tapi pasti, toko yang dirintis sejak 2018 itu terus berkembang. Dari semula hanya jualan sembako, toko yang diberi nama Barokah itu kini menyediakan semua aneka kebutuhan rumah tangga.
Meski berskala kecil (eceran), Ali merasakan betul keberadaan toko tersebut. Dalam sehari misalnya, Toko Barokah miliknya bisa meraup omzet hingga Rp1 juta.
Karena itu, Ali bersyukur dengan apa yang didapat hari ini. Usaha toko kelontong terus mengalirkan rezeki. Sementara kondisi batinnya juga makin tenang dengan mengurus masjid dan menjadi guru ngaji.
Kebahagiaan Ali juga membuncah karena bisa menyisihkan untung dari toko untuk daftar haji. Mimpi itu sudah lama dia bangun, sejak masih remaja dulu.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait