Dua elemen pesawat Super Tucano dengan nomor ekor TT 3111 dan TT 3103 tersebut telah diamankan dan dibawa ke Lapangan Udara (Lanud) Abdulrahman Saleh Malang. Selanjutnya alat itu akan diinvestigasi oleh Pusat Kelaikan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI (Puslaiklambangjaau). Tetapi apakah pemeriksaan alat tersebut melibatkan produsen pesawat dari Brasil atau tidak, ia mengaku belum mengetahuinya.
"Sementara nanti tim Puslaiklambangjaau yang akan memeriksa itu, kelihatannya datanya bisa dibaca di tempat kita, namun tentu kami punya satu bagian dari informasi," katanya.
Puslaiklambangjaau disebut Agung juga bakal memeriksa menyeluruh, tidak hanya dua elemen tersebut, tetapi juga 5 M, di antaranya man atau pilotnya, mesin, dan manajemen. Pemeriksaan itu juga mengacu pada data-data internal eksternal yang didapat tim investigasi.
"Artinya itu perlu waktu. Data dari VDR itu hanya satu bagian dari suatu data. Tapi data lain harus dicari. Jadi data yang lainnya yang lebih susah, karena menyangkut situasi kondisi dan cuaca dan segala macam. Yang dicari penyebabnya itu sudah bukan bidang saya, nanti akan kami jelaskan," katanya.
Selian itu, dua peralatan VDR dan NCDC dari pesawat yang jatuh akan dibandingkan dengan dua pesawat Super Tucano lainnya yang mengikuti latihan formasi penerbangan.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait