Gubernur Khofifah bersama WNI asal Sudan Sarapan Ketupat Opor. (istimewa).

"Kami memiliki RSU Haji Surabaya yang bersebelahan dengan Asrama Haji. Kalau yang berasal dari Madiun, kami juga memiliki RS Pemprov yakni RSUD Soedono Madiun. Semua dalam penanganan Pemprov Jatim. Jadi mereka tidak akan dikenakan biaya tindakan pelayanan kesehatan selama proses perawatan berlangsung," tutur Khofifah. 

Sementara itu, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono mengungkapkan, bahwa Pemprov Jatim akan memberikan perlakuan dan pelayanan yang sama kepada para Warga Jatim dari Sudan yang akan datang baik yang baru tiba di Jakarta ataupun yang akan menuju Jatim. 

Tak hanya sampai disitu, kendaraan juga disiapkan apabila ketika sampai di Surabaya belum ada keluarga yang menjemput. 

"Intinya kita memberikan pelayanan terbaik bagi saudara kita dari Sudan. Kita akan mengantar sampai rumah masing-masing dalam keadaan nyaman dan sehat," katanya. 

Di sisi lain, Athieva Ramza Zuhaira asal Jember yang merupakan Mahasiswi di Sudan mengkisahkan ketegangan saat berada di Sudan. Ketika tim relawan akan mendistribusikan bantuan ternyata tidak ada satu pun yang bisa dirasakan akibat perang yang terjadi. Bahkan, selama konflik terjadi 1 nampan makanan diperuntukkan bagi 76 orang yang berada di Asrama. 

"Allhamdulillah KBRI mengambil langkah untuk para perempuan khususnya Ibu dan Anak untuk dilakukan Evakuasi secara bertahap. Terima kasih juga kepada Pemprov Jatim khususnya Ibu Gubernur atas semua fasilitas yang sudah diberikan kepada kami," katanya. 

Direncanakan kloter kedua, akan tiba hari ini sebanyak 363 orang, di mana 31 orang di antaranya berasal dari Jawa Timur yang akan terlebih dahulu dilakukan pendataan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur. 


Editor : Ihya Ulumuddin

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network