Keraton atau Istana Kerajaan Majapahit menurut narasi Nagarakretagama (Istimewa)

Menurut pengakuan Prapanca sendiri, seperti tercantum pada pupuh 94 dan 95 Kakawin Nagarakretagama digubah secara sukarela di Desa Kamalasana di lereng gunung dalam bulan Aswina atau September - Oktober tahun Saka adri gaja aryyama 1287 atau tahun 1365 Masehi.

Konon naskah itu disusun untuk menggembirakan baginda raja, jika mendengarnya, disertai doa untuk keselamatan dan kesejahteraan negara, terutama demi kebahagiaan baginda dan rakyatnya. Tentang pribadi penggubahnya dan karya-karya lainnya, juga disebut dalam Nagarakretagama Pupuh 94.

Nagarakretagama sendiri merupakan satu di antara tiga karya sejarah dari zaman Majapahit. Karya sejarah kedua bernama Serat Pararaton, gubahan antara tahun 1478 dan 1486.

Karya sejarah ketiga bernama Tantu Panggelaran, kiranya juga berasal dari zaman akhir Majapahit menilik langgam bahasanya yang sudah agak mirip bahasa Jawa sekarang.

Tantu Panggelaran digubah dalam prosa seperti Pararaton, juga tanpa menyebut nama pengarangnya. Meskipun isinya tidak langsung menyangkut kehidupan kenegaraan, seperti Nagarakretagama dan Pararaton, ia digolongkan dalam karya sejarah. 

Sebab isinya mengutamakan kehidupan keagamaan pada zaman Kerajaan Majapahit, terutama tentang dongeng - dongeng mitologi, adukan asing dan asli.

Naskah ini juga menyangkut berbagai nama tempat ibadah dan bangunan suci, serta para pertapa di wilayah Jawa Timur pada zaman Kerajaan Majapahit.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network