SURABAYA, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan pembinaan terhadap dua gadis di bawah umur yang diduga terlibat praktik prostitusi. Keduanya terjaring razia prostitusi oleh Satpol PP beberapa waktu lalu.
Pelatihan tersebut di antaranya menjahit, membuat kue, hingga kursus-kursus singkat bekerja sama dengan berbagai pihak.
"Saat ini, anak tersebut diberikan pendampingan secara psikologis di Liponsos (Lingkungan Pondok Sosial) Keputih," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Surabaya, Sabtu (17/12/2022).
Cak Ji, sapaan akrabnya, mengatakan pihaknya langsung menemui kedua anak perempuan itu setelah mendapat informasi di Liponsos Keputih pada Jumat (16/12/2022).
Cak Ji menjelaskan, latar belakang permasalahan dua anak itu berbeda. N mengaku ditinggal kedua orang tuanya karena meninggal dunia dan diajak perempuan tidak dikenal dari Bungurasih ke Kembang Kuning. Sedangkan A dipekerjakan sebagai prostitusi juga pengamen jalanan.
Cak Ji mengatakan, Pemkot Surabaya melalui Dinas Sosial dan Satpol PP melakukan pendataan, selanjutnya dilakukan koordinasi lintas sektor untuk mencegah agar kejadian serupa terulang kembali.
"Apapun alasannya tidak dibenarkan melakukan yang bertentangan dengan norma sosial dan hukum yang berlaku, Pemkot Surabaya banyak memberikan dukungan terhadap anak usia sekolah agar bisa mengenyam pendidikan di antaranya melalui pendidikan gratis," kata Cak Ji.
Selain itu, dia juga memerintahkan agar diberikan pelatihan keterampilan bagi N dan A, sehingga memiliki bekal untuk bertahan hidup.
"Pemkot selalu ada, kami tidak bisa menghindar. Namun kejadian ini mengingatkan kami semua untuk senantiasa meningkatkan kepedulian di sekitar kita," ujar dia.
Cak Ji mengimbau agar camat dan lurah mendata warganya yang putus sekolah untuk dilakukan pembinaan. Selain itu, kata dia, perlu dilakukan klasifikasi penyebab putus sekolah karena biaya atau memang kemauan sendiri.
Sehingga, lanjut dia, dengan data yang valid, Pemkot Surabaya mampu merumuskan langkah yang tepat.
Selain itu, Cak Ji juga memastikan penanganan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Surabaya selama ini sudah sesuai jalur dan rata-rata PMKS di Liponsos Keputih didominasi warga luar Kota Surabaya.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait