"Secara umum, pada periode September 2012-September 2022, tingkat kemiskinan di Jatim menurun. Kecuali pada September 2013, Maret 2015, Maret 2020, September 2020, dan September 2022," kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Jatim, Sunaryo, dalam rilisnya, Jumat (20/1/2023).
Kenaikan persentase penduduk miskin pada periode September 2013, Maret 2015 dan September 2022 dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak. "Sedangkan kenaikan persentase penduduk miskin pada periode Maret 2020 dan September 2020 disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia," ujar Sunaryo.
Data BPS juga menunjukan, berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2022 – September 2022, jumlah penduduk miskin perkotaan naik sebesar 31.040 ribu orang dan di perdesaan naik sebesar 24.180 orang. Persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 7,71 persen menjadi 7,78 persen. Sementara itu, di perdesaan naik dari 13,69 persen menjadi 13,90 persen.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait