Cara Mengamalkan Sholawat Mansub Habib Sholeh Tanggul
Pembacaan sholawat mansub juga dianjurkan setelah sholat fardhu sebanyak 11 atau 41 kali dengan niat untuk memperoleh kemudahan dan terkabulnya semua hajat. Diawali dengan bertawassul kepada Nabi Muhammad Saw, kemudian disusul bertawassul kepada Habib Abu Bakar Assegaf yaitu guru Habib Sholeh di Gresik, baru terakhir tawassul kepada Habib Sholeh bin Muhsin.
Awal mula shalawat mansub mampu menjadi ajaran yang disebarkan oleh Habib Sholeh, berawal dari kisah yang unik. Di dalam kitab manaqib dijelaskan tentang asal mula Shalawat mansub terbentuk.
Awal mula munculnya shalawat mansub ada dua pendapat, yang pertama; ketika Habib Sholeh berziarah di makam Rasulullah, Madinah.
Saat Habib Sholeh melakukan khalwat di makam Rasulullah, ia mendapat bisikan suara sayub-sayub lafal shalawat yang sekarang disebut dengan shalawat mansub. Konon, suara tersebut muncul dari Nabi Muhammad SAW. Pendapat kedua shalawat mansub muncul karena diberikan dari Nabi Khidir ketika Habib Sholeh melakukan perjalanan spiritual. Pada saat itu, Nabi Khidir menjelma menjadi pengemis.
Namun Habib Sholeh tidak mempunyai uang. Pengemis tetap memaksa meminta uang, seketika Habib Sholeh sadar, bahwa pengemis tersebut jelmaan dari Nabi Khidir.
Menurut penuturan dari salah satu muridnya, khalwat yang dilakukan oleh Habib Sholeh ini berkisar selama tiga tahun. Selama itu pula, Habib Sholeh tidak makan, minum, tidur dan sama sekali tidak menemui siapapun. Di saat itu pula kemudian sholawat mansub hadir di tengah khalwat Habib Sholeh.
Lantunan sholawat mansub terdengar sayup-sayup di telinga Habib Sholeh, kemudian Habib sholeh melafalkannya dengan pelan dan menghafalkannya. Maka dari peristiwa itulah shalawat tersebut dinamai Habib Sholeh dengan sebutan shalawat mansub.
Biografi Habib Sholeh Tanggul
Habib Sholeh lahir di Desa Qorbah, Bakarman (wadi amd), Hadramaut, Yaman, tanggal 17 Jumadil Ula tahun 1313 H bertepatan pada tahun 1895 M.
Ayahnya adalah al-Habib Muhsin bin Ahmad yang terkenal dengan sebutan al-Bakriy al-Hamid, adalah salah seorang solihin dan disegani oleh masyarakatnya. Banyak sekali dari mereka yang datang kepada beliau untuk bertawassul dan memohon doa untuk tercapainya segala hajat mereka.
Sedangkan ibunda beliau seorang wanita yang shalihah yaitu Aisyah dari keluarga al-Abud Ba Umar dari masyayikh al-Amudi.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait