Arsya mengatakan, kedua perampok sadis ini kerap beraksi di wilayah pantura. Biasanya mereka beraksi bersama lima orang. Mereka salin berbagi peran. Sebagian ada yang mengawasi, kemudian membobol tembok dan tiga lainnya bertugas mengeksekusi.
"Dari lima kawanan ini, masih ada tiga yang melarikan diri. Mereka masih kami buru," ujarnya.
Arsya mengatakan, pengungkapan kasus perampokan ini berawal dari hasil pendalaman di rumah korban di Kecamatan Krejengan sebulan lalu. Dari hasil dari olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi berhasil mengidentifikasi pelaku.
Hingga kini pihaknya masih terus mendalami kasus ini untuk mematikan keterlibatan pelaku dalam aksi kejahatan. Sebab, mereka merupakan sindikat rampok lintas wilayah di daerah pantura.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait