BANGKALAN, iNews.id - Tangis sedih mewarnai kedatangan jenazah santri, korban pengeroyokan senior di Bangkalan. Tangis sang ayah bahkan langsung pecah, begitu mobil ambulans yang membawa jenazah tiba di rumah duka Desa Buluk Agung Kecamatan Klampis, Bangkalan, Kamis (9/3/2023).
Sementara, sejumlah kerabat terlihat syok. Apalagi, saat melihat sejumlah luka lebam di beberapa bagian tubuhnya.
Ya, Badrut Tamam, santri muda berusia 16 tahun ini meninggal dunia setelah dianiaya oleh sejumlah santri seniornya. Korban dikeroyok beberapa santri senior di salah satu ruangan Pondok Pesantren di Desa Campor, hingga meregang nyawa.
Di mata keluarganya, korban dikenal sebagai anak baik. Karena itu, mereka tak percaya saat muncul tudingan bahwa korban dianiaya karena mengambil barang milik santri lain.
"Dia anak baik. Di rumah, kalau ada makanan di meja atau kulkas yang itu bukan miliknya, dia selalu tanya, punya siapa," kata ayah korban Mohnasip sambil meneteskan air mata.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait