Warga pun menggelar doa bersama, membaca Surat Yasin dan tahlil sebagai penghormatan terakhir.
Identitas Muhlason dikenali melalui ciri pakaian yang dikenakan dan tanda lahir serta diperkuat dengan hasil tes DNA. Jenazahnya kemudian dimakamkan di permakaman umum desa setempat, hanya berjarak beberapa meter dari kediaman orang tuanya.
"Ciri-cirinya dari pakaian dan lainnya, anaknya itu meyakinkan bahwa dia (jenazah) itu bapaknya (Muhlason)," ujar Toyib, kepala desa setempat.
Muhlason meninggalkan seorang istri dan dua anak yang telah berkeluarga. Sementara itu, Syakur sang juragan mebel yang turut dalam perjalanan, hingga kini masih belum ditemukan.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait