Salah satu warga Sentot Sulistyono, mengatakan, untuk satu hektare lahan padi, petani bisa merugi hingga Rp10 juta. Karena itu, petani berharap ada ganti rugi dari pemerintah Kabupaten Mojokerto terkait banjir ini.
"Ada sekitar 22 ha yang terendam banjir, khusus di Kedung Gempol. Desa lain ngga tahu. Dua minggu lalu sudah jebol. Sekarang jebol lagi dan tambah lagi lebarnya," katanya.
Informasi yang dihimpun, kerusakan tanggul tersebut sulit diperbaiki dengan cepat menggunakan alat berat karena akses jalan menuju lokasi sangat sempit. Karenanya proses perbaikan pun dilakukan secara manual.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait