JEMBER, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember menyebut retakan tanah di Desa Sucopangepok, Kabupaten Jember, berpotensi memicu longsor. Sebanyak 500 jiwa dari 150 kepala keluarga (KK) terancam mengungsi.
"Hasil pemantauan kami bahwa dampak dari keretakan tanah itu menyebabkan lahan persawahan milik warga mengalami penurunan tanah sekitar 30 cm dan mengalami keretakan tanah dengan lebar 20 cm," kata Kepala BPBD Jember, Sigit Akbari, Jumat (10/3/2023).
Panjang retakan yang teramati mencapai 1 km. Selain itu, lanjut dia, retakan tanah juga melanda jalan desa.
Dia pun merekomendasikan penanaman rumput jenis vetiver demi mencegah longsor di kawasan tersebut.
"Kami memberikan rekomendasi agar dilakukan kegiatan penanaman vetiver atau sejenisnya di beberapa lokasi agar dapat mencegah terjadinya longsor di kawasan tersebut," tuturnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, rambu rawan longsor juga perlu dipasang di titik-titik rawan. Supaya bencana tak membahayakan warga sekitar.
Atas temuan itu, BPBD Jember telah meneruskan laporan itu dengan mendatangkan Badan Geologi Kementerian ESDM terkait retakan tanah untuk pendalaman dan pengkajian.
"Kami imbau masyarakat di Dusun Karanganyar, Desa Sucopangepok, meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman tanah longsor akibat retakan tanah itu," katanya.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait