SURABAYA, iNews.id – Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra mengusung Moreno Soeprapto sebagai bakal calon gubernur (Bacagub) Jawa Timur (Jatim) dinilai pengamat sebagai sesuatu yang dipaksakan. Pasalnya, Moreno adalah orang muda yang tidak pernah berkiprah di Jawa Timur.
Pengamat Politik Universitas Trunoyo, Surrochim Abdul Salam menilai, Moreno sejauh ini hanya sebatas populer di daerah pemilihannya (Malang Raya). Di luar itu, secara kultural, Moreno juga masih kesulitan menebarkan daya jangkau karena kesan metronya. Hal ini yang dianggap Surrochim sulit untuk bisa menggaet pemilih tradisional dan rural di Jatim.
Penilaian Surrochim ini didasarkan atas sejumlah survei calon gubernur dan wakil gubernur selama ini. Dari tracking survei Pilkada Jatim misalnya, tak pernah beredar nama mantan pembalap nasional tersebut. Sebaliknya, tokoh muda yang muncul justru Presiden Persebaya, Azrul Ananda; putri Gus Dur Yenni Wahid dan tokoh Madura, Achsanul Qosasih.
“Ini Pilkada Jatim. Bukan Pemilihan Wali Kota Malang. Ceroboh jika Gerindra memajukan dia (Moreno). Untuk wilayah Jatim yang luas dan heterogen, calon-calon yang akan running dalam kontestasi Pilgub Jatim harus memenuhi beberapa syarat kultural,” ucap peneliti senior Surabaya Survey Centre (SSC) ini.
Lebih jauh, Dekan Fisip Unijoyo ini malah memandang langkah Gerindra ini sebagai blunder. Ini karena, selama ini performance Moreno kental dengan kemewahan (borjuis). Sehingga sangat menjadi paradoks dengan visi kerakyatan Gerindra yang dibangun selama ini.
“Sebagai partai oposan bervisi kerakyatan, Gerindra harus hati-hati. Mengusung calon borjuis malah bisa kontraproduktif bagi citra Gerindra sendiri. Sebab, pilihan ini berpotensi mendapat efek elektoral negatif,” tutur doctor muda asal Lamongan ini.
Karena itu, Surrochim memandang, keputusan Gerindra ini memajukan Moreno tak lebih dari dua alasan. Pertama adalah karena Moreno adalah kader sendiri. Kedua adalah demi eksistensi partai. Sebab, dengan 13 kursi di DPRD Jatim, kurang pantas rasanya jika tidak memiliki jago di Pilgub Jatim.
“Sehingga Gerindra tidak mempertimbangkan peluang menang dalam kontestasi. Kecuali hanya numpang populer untuk persiapan Pemilu 2019,” ucapnya.
Sebelumnya dikabarkan, Partai Gerindra mengusung Moreno Suprapto sebagai bakal calon gubernur (cagub) Jawa Timur pada Pilgub 2018. Politisi muda Gerindra yang juga mantan pembalap itu dinilai memiliki nilai jual dengan prestasi cemerlang, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bahkan dikabarkan sudah merestui Moreno sebagai bakal cagub di Pilgub Jatim. DPP juga sudah menyampaikan langsung penugasan partai kepada Moreno dan dia menyatakan kesiapannya maju di Pilgub Jatim.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait