MALANG, iNews.id - Tak hanya data alumni, database aplikasi Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Brawijaya (UB) ternyata juga sempat diretas oleh hacker. Bahkan oleh peretas, aplikasi yang berisi tanya jawab tersebut juga diperjualbelikan.
Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Herman Tolle mengatakan, upaya peretasan tersebut telah terdeteksi dan tengah dilakukan perbaikan, terutama untuk sistem keamanan.
"Itu aplikasi orang memberi keluhan ke kami, atau memberi pertanyaan yang dijawab di sistem itu, yang kemarin saya dapat informasi itu dijualbelikan oleh orang-orang yang ngakunya pakai nama Bjorka itu," ucap Herman Tolle, Rabu (14/9/2022).
Setelah dikonfirmasi dengan tim IT FILKOM UB memang data yang diretas yakni database di aplikasi tersebut. Mengingat awalnya database aplikasi itu awalnya masih berada di punyanya TIK Universitas Brawijaya, alias belum dikelola oleh pihak fakultas sendiri.
Jadi menurut Herman, database yang diretas di aplikasi Halo Filkom di mana orang-orang yang menggunakan aplikasi itu seperti menyampaikan keluhan atau komplain, atau menanyakan mengenai pelayanan-pelayanan yang dilakukan oleh FILKOM UB.
"Sebenarnya nggak ada data-data yang rahasia juga. Isinya mahasiswa nanya keluhan apa, nanti tim kita menjawab merespon. Cuma databasenya itu yang kena hack, sehingga itu dijual sama hacker, nggak tahu itu orang kepentingannya apa meng-hack data itu," tuturnya.
"Nggak ada informasi penting yang berhubungan dan berbahaya kalau diketahui orang. Cuma itu membuktikan kalau data itu bisa dibobol orang," katanya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, terdapat sebuah informasi adanya peretasan database alumni mahasiswa Fakultas Pertanian UB yang tersebar di media sosial. Pada informasi berupa video itu terlihat jelas bahwa database alumni dipublish di sebuah forum oleh diduga hacker pada Minggu (11/9/2022), pukul 08.28 WIB.
Terlihat di video itu beberapa data mulai dari nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa, nomor telepon, nama orang tua, alamat domisili di Malang, alamat asal, riwayat pendidikan di kampus mulai dari perkuliahannya, jumlah mata kuliah, tanggal ujian hingga bekerja dimana tercantum.
Pihak Universitas Brawijaya sendiri masih melakukan penyelidikan dan pendalaman guna memastikan data-data apa saja yang diretas oleh hacker tersebut. Pihak UB juga berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait