Syekh Ali Jaber. (Foto: Istimewa)

Atas harapan yang terkabulkan itu, dia meminta jamaah dan masyarakat Indonesia membimbingnya agar dapat berkontribusi yang terbaik bagi Indonesia. Syekh Ali Jaber sekaligus mengungkapkan rasa cinta kepada Indonesia.

“Saat ini passport sudah ditangan kami. Itu pertanda sah kami jadi WNI. Mohon bimbingannya dari jamaah sekalian supaya kami menjadi warga negara Indonesia yang baik dan bisa berkontribusi bagi agama bangsa dan negara. Aamiin. I love you INDONESIA.”

Pegawai Yayasan Syekh Ali Jaber Eka Pratiwi mengonfirmasi status WNI tersebut. Sejak kedatangannya ke Indonesia, Syekh Ali Jaber tertarik untuk mendirikan pesantren tahfiz (penghafal) Alquran di Jakarta.

"Beliau sejak pertama kali datang sudah ingin tinggal di Indonesia. Beliau ingin mendirikan pesantren atau yayasan penghafal quran, ia ingin mencetak tahfidz-tahfid quran di sini (Indonesia)," tutur Eka.

Syekh Ali Jaber sempat menjadi korban penusukan saat mengisi tausiah di Masjid Falahuddin, Lampung, 13 September 2020 lalu.

Syekh Ali Jaber ditusuk dengan pisau di bagian lengan kanan hingga harus mendapat 10 jahitan.


Editor : Ihya Ulumuddin

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network