Holilah menjelaskan survei dilakukan pada 2-12 November atau sebelum debat publik pasangan calon digelar di televisi. Survei tersebut melibatkan 350 koresponden dengan tingkat kepercayaan 95 persen. "Menggunakan metode multistage random sampling," tuturnya.
Mayoritas responden yang terpilih disebutkan memeluk Agama Islam sebesar 96,5 persen. Sementara afiliasi organisasi keagamaan masyarakat adalah NU sebesar 59,4 persen.
Dalam survei kali ini, Holilah juga menjelaskan pertimbangan memilih kandidat mayoritas di Kota Surabaya tergolong rasional dan bukan emosional.
"Hal ini dibuktikan dengan tingginya preferensi pada program dan visi-misi (29,4%), kemampuan memimpin (23,7%), pengalaman (10,1%), dan hanya sebagian kecil yang kecenderungan sosiologis misalnya faktor agama (7,7%)," ujarnya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait