MALANG, iNews.id - Kisah kekalahan pasukan Mongol oleh Kerajaan Majapahit di abad ke-13. Kisah ini berawal saat pasukan Mongol ini menuntut Raden Wijaya menyerahkan putri-putri eks Raja Singasari. Hal ini terjadi usai dukungan pasukan Mongol untuk menyerang Kediri berhasil dengan lancar.
Putri-putri Raja Singasari yang ditawan Kediri pun berhasil dibebaskan. Kedatangan pasukan Mongol ke Pulau Jawa ini disebut ingin membalas dendam ulah Kertanagara yang mengusir utusannya semasa masih berkuasa. Pasukan Mongol menuntut perjanjian Raden Wijaya ditepati.
Ketika itu, Arya Wiraraja, pemimpin pasukan dari Madura sekaligus sahabat Raden Wijaya menawarkan solusi dengan ide cemerlang. Sahabat Raden Wijaya ini menyusun strategi untuk menghadapi pasukan pemenang perang tersebut dengan meminta orang-orang Mongol datang ke Majapahit tanpa senjata apa pun.
Permintaan itu pun disetujui oleh pasukan Mongol. Konon pada buku "Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru" disebutkan orang-orang Mongol kemudian datang dengan penuh percaya diri tanpa membawa perlengkapan perang.
Setelah memasuki gerbang Majapahit dengan segera di kunci dan ditutup dari luar. Saat itulah serangan mendadak oleh pasukan Majapahit dipimpin Lembu Sora yang konon dilakukan saat jamuan makan membuat pasukan Mongol tak siap dan tewas seketika seluruhnya.
Sementara di luar area wilayah Majapahit, pasukan yang dipimpin Ranggalawe kemudian mengejar sisa pasukan Mongol sampai di Pelabuhan Canggu, di mana mereka menyandarkan kapal-kapalnya. Setelah melihat keadaan tidak memungkin lagi, Kau Hsing pun lantas meloloskan diri dengan pasukannya pulang ke negerinya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait