"Saya minta bupati/walikota di Jatim untuk ikut mengawal agar distribusi BBM di daerah aman, terutama stok BBM untuk para nelayan ataupun alat dan mesin pertanian (Alsintan) bagi para petani. Untuk itu Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Petani (NTP) di Jatim harus dijaga dengan baik," katanya.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, pihaknya telah memperhatikan perkembangan isu terkait BBM ini termasuk isu yang berkembang di media sosial. Pihaknya juga telah memperhatikan kerawanan secara umum seperti antrean pembelian BBM di SPBU, potensi terjadinya unjuk rasa, sampai dengan upaya penimbunan BBM.
Upaya yang dilakukan seperti koordinasi dengan stakeholder baik Pertamina dan Pemerintah Daerah, kemudian rencana pengamanan dan rencana kontinjensi. Penjagaan pengawalan yang melibatkan jajaran Ditsamapta, SatBrimob dan Ditlantas Polda Jatim. "Kami juga melaksanakan deteksi dini dan aksi untuk mengantisipasi kerawanan yang akan timbul," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait