Sementara Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan, ada dugaan kekerasan di bagian dada akibat benda tumpul berdasarkan hasil autopsi.
"Pembunuhan, terdapat penggumpalan di dada akibat kekerasan benda tumpul sehingga paru-parunya mengempis yang menyebabkan kematian," kata Adhi saat dikonfirmasi, Rabu (13/4/2022) siang.
Kapolres menduga kekerasan yang diterima almarhum berupa injakan kaki tepat di dadanya. Hal ini sesuai dengan identifikasi autopsi dokter forensik.
"Dugaannya dadanya diinjak," ucapnya.
Editor : Donald Karouw
dokter muda korban pembunuhan universitas brawijaya membusuk pasuruan tulungagung jawa timur mahasiswa kedokteran
Artikel Terkait