BOJONEGORO, iNews.id - Sejumlah mahasiswa turut memadati ruang sidang Pengadilan Negeri Bojonegoro memantau sidang lansia terdakwa terkait kasus dugaan pencurian satu ekor ayam, Rabu (31/1/2024). Mereka mengaku prihatin atas kasus tersebut.
Sidang kedua ini menghadirkan agenda pembacaan eksepsi atau nota keberatan yang dilakukan oleh terdakwa Suyatno (58). Dalam eksepsi yang dibacakan oleh penasehat hukum terdakwa, Mohamad Hanafi, seluruh dakwaan yang dilakukan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) atau jaksa penasihat hukum umum ditolak.
Hanafi berpendapat bahwa dakwaan yang disampaikan oleh JPU tidak memenuhi unsur pasal yang disangkakan, yakni Pasal 362 dan 480 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dan penadah, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Suyatno dalam persidangan terlihat tertunduk lesu saat menjalani persidangan. Lansia ini telah ditahan di Lapas Bojonegoro sejak tanggal 10 Januari 2024, dengan alasan untuk mencegah terdakwa melarikan diri.
Sidang kasus ini menarik perhatian publik, terutama dari sejumlah mahasiswa yang memenuhi ruang sidang untuk menyaksikan proses peradilan. Mereka menyatakan keprihatinan bahwa kasus yang terbilang sederhana ini bisa sampai ke meja hijau, dengan terdakwa dijebloskan penjara. Mahasiswa berharap agar hakim memutus perkara ini secara adil.
"Ini mungkin agak ironis juga perkaranya sesederahana ini dibawa ke ranah pengadilan. Selebihnya ya kita serahkan ke majelis hakim untuk memutus perkara seadil-adilnya," ucap Mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (UB) Malang Fahreza Ahmad, Rabu (31/1/2024).
Diketahui jika kasus pencurian satu ekor ayam ini sudah berlangsung sejak November 2022. Pihak kepolisian dan kejaksaan sebelumnya telah berupaya menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan, namun tidak ada titik temu.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait