JAKARTA, iNews.id - Gajah Mada bukan hanya dikenal sebagai panglima perang yang hebat. Dia juga kepala pemerintahan dan pengatur negara andal di Kerajaan Majapahit.
Gajah Mada mengatur segala urusan termasuk keamanan raja. Dia menjadi ketua pengawal pasukan istana raja yang mengungsikan Raja Jayanagara ke Badander demi keamanan sang raja.
Dikisahkan dalam buku 'Gajah Mada Sistem Politik dan Kepemimpinan' karya Enung Nurhayati, Gajah Mada dan pasukannya mengiring Raja Jayanagara sampai ke tujuan dan seterusnya.
Bahkan suatu ketika ada seorang Pangalasan atau pejabat desa meminta izin untuk pulang kepada Gajah Mada. Namun Gajah Mada dengan segala pertimbangannya tak mengizinkan sang Pangalasan untuk pulang.
Gajah Mada beralasan bahwa Pangalasan yang mengawal raja hanya sedikit. Dia tak mengizinkan sang Pangalasan pulang.
Namun Pangalasan tersebut tetapi bersikeras untuk meminta izin untuk pulang kepada Gajah Mada dengan sedikit memaksa.
Dikisahkan dalam serat Pararaton, Gajah Mada terpaksa memberikan hukuman kepada Pangalasan tersebut yakni dengan menikamnya hingga tewas.
Hukuman itu diberikan karena Pangalasan tersebut memaksa untuk meminta izin pulang. Namun, Gajah Mada sebenarnya menikam pejabat desa tersebut karena khawatir akan menyebarluaskan berita kepada Kuti bahwa raja berada di Badander.
Usai sepekan berada di Badander, karena mengungsi setelah pemberontakan Kuti, Gajah Mada akhirnya kembali menyusun strategi untuk mengembalikan kekuasaan Raja Jayanagara sebagai penguasa Majapahit.
Dengan siasat dan kecerdikannya, Gajah Mada mulai dengan melakukan penelitian keadaan dan menyelidiki kesetiaan para pegawai di Kerajaan Majapahit terhadap rajanya.
Setelah beberapa kali penelitian, Gajah Mada memiliki keyakinan bahwa pegawai-pegawai itu masih setia kepada raja. Dia setuju usulan menterinya untuk membunuh Kuti.
Rencana itu berhasil hanya dalam waktu seminggu. Gajah Mada berhasil mengembalikan kekuasaan raja dengan cara membunuh Kuti.
Strategi ini membuktikan bahwa Gajah Mada memang ahli siasat yang bisa bertindak cepat dan tepat.
Berkat kecerdikan yang berhasil mengembalikan kekuasaan Majapahit kepada Jayanagara, Gajah Mada mendapat hadiah dari raja.
Dijelaskan dalam Serat Pararaton, Gajah Mada mendapat paket liburan istirahat dua bulan dan promosi kenaikan jabatan menjadi patih di Kahuripan.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait