Beberapa warga bahkan memanjat tiang besi demi mendapatkan hadiah yang diinginkan. Meski sesekali terjadi aksi saling dorong, suasana tetap riang dan penuh tawa.
Semua warga memaklumi momen tersebut sebagai bagian dari tradisi yang dikemas dalam semangat kebersamaan dan kegembiraan. Apalagi, kegiatan ini diiringi dengan pembacaan sholawat Nabi Muhammad SAW, menambah nuansa religius dalam perayaan.
“Sebagai tradisi yang sudah ada, keseruan dan suasana khidmat ini biasanya akan berlangsung satu bulan penuh, yakni selama perayaan bulan Maulid Nabi,” ujar Musriyatun, warga Burneh.
Tradisi ini juga menjadi sarana bersedekah bagi warga yang mampu kepada sesama, sekaligus wujud rasa bahagia umat Islam atas kelahiran Rasulullah.
Kebahagiaan pun terpancar dari wajah-wajah warga, terutama mereka yang berhasil mendapatkan hadiah, termasuk unggas seperti bebek yang menjadi incaran utama.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait