SURABAYA, iNews.id – Niat Pemkot Surabaya merelokasi gedung Dewan Kesenian Surabaya (DKS) ke HiTech Mall menuai protes para seniman Surabaya, Jatim. Mereka menolak kebijakan Wali Kota Tri Rismaharini tersebut dan meminta DKS tetap bertahan di kompleks Balai Pemuda.
Penolakan itu mereka sampaikan pada dengar pendapat (hearing) dengan Komisi D DPRD Surabaya, Rabu (13/12/2017), lantaran keinginan untuk bertemu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak berhasil. Pekan lalu, mereka mendatangi kantor balai kota. Namun, hanya bertemu Kepala Bagian Hukum Ira Tursilowati.
Ketua DKS Chrisman Hadi mengatakan, para seniman terpaksa protes karena memandang kebijakan pemindahan gedung DKD tidak manusiawi. Sebab, para seniman dipaksa keluar dari akar sejarah kesenian Surabaya.
“DKS di kompleks Balai Pemuda ini adalah oase kebudayaan dan kesenian kota. Sehingga tidak boleh dipindah ke tempat lain,” ungkapnya.
Dia menambahkan, spirit kepemudaan ada gedung bersejarah tersebut. Sehingga sudah semestinya pemerintah memberikan tempat. Membiarkan aktivitas kepemudaan dan kesenian juga kebudayaan di lokasi tersebut. Bukan malah dipindahkan ke tempat lain.
Hal sama juga disampaikan oleh Koordinator KBRS Wawan Hendriyanto. Menurutnya, DKS tidak perlu dipindah hanya untuk melancarkan proyek perluasan gedung DPRD yang dinilai tidak penting.
“Lebih baik DPRD saja yang pindah ke Hi Tech Mall. Kan di sana ada di depan makam, biar ingat selalu tentang kematian,”ucapnya.
Untuk diketahui, rencana pemindahan DKS ini menyusul pembangunan Gedung DPRD Surabaya berlantai delapan. Sementara lokasi yang disiapkan sebagai pengganti adalah pusat elektronik HiTech Mall yang sebentar lagi habis masa kontraknya. Tak hanya DKS, Masjid As-Sakinah di kompleks Balai Pemuda juga ikut terkena imbasnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait