Apa alasan di balik gerakan ini? Ratih Astati Dewi dan Riris Nurbintari, yang mengkoordinasi penggalangan dana alumni LKMM TM 2000 Substantif Community dan Aksi Angkatan 1997 dalam kesempatan terpisah mengungkapkannya.
Setidaknya ada tiga hal yang melatarbelakanginya. Pertama, mengurangi sampah. Tanpa mengurangi hormat terhadap pihak-pihak yang telah mengirimkan karangan bunga untuk Dies Natalis ITS, dia mengatakan menggantinya dengan bibit tanaman, berarti kita membantu mengurangi jumlah bahan yang tak termanfaatkan setelahnya,” tutur Riris, alumnus Teknik Kimia itu.
Ratih mengatakan gerakan karangan bibit tanaman memiliki manfaat berkelanjutan baik untuk ITS maupun masyarakat sekitarnya, serta menginpirasi gerakan hijau.
”Ini tidak hanya akan menjadi simbol dari sinergi antara alumni dan almamater, tetapi kami ingin menginspirasi kelompok masyarakat dan institusi lain untuk sama-sama menggalakkan gerakan yang lebih ramah lingkungan,” kata alumnus Teknik Lingkungan tersebut.
Satu pohon rata-rata dapat menyerap 22 kilogram karbondioksida per per tahun. Saat ini, jumlah alumni ITS lebih dari 100 ribu dan mahasiswa ITS sekitar 25 ribu. Bila satu alumni ITS demikian pula mahasiswa ITS menanam satu pohon per tahun, bisa dibayangkan berapa banyak karbondioksida yang bisa terserap.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait