Menurutnya, yang bersangkutan akan menjalankan tahanan penuh selama dua bulan. Sebab saat ini tidak ada asimilasi karena peraturan tersebut sudah dihapus sesuai kondisi Covid-19.
"Keduanya langsung ditahan di ruang tahanan perempuan, tanpa karantina atau pengenalan karena tidak ada pemisah laki-laki dan perempuan," katanya.
Diketahui, kedua terdakwa ditahan lantaran tersandung kasus perusakan sejumlah alat penjemuran ikan milik Narto Hartoko asal Desa Sokobanah Daya, Kecamatan Sokobanah, Sampang pada Februari 2021 silam.
Bahkan, berdasarkan keterangan korban, mereka juga menutup akses jalan menuju lahan penjemuran ikan dengan menggunakan bambu disertai pecahan kaca. Pada proses persidangan, kedua terdakwa divonis bersalah melanggar Pasal 407 ayat 1 KUHP dan dijatuhi hukuman dia bulan penjara.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait