Zuraida saat memanen saruran pok coy didroponik yang ditanam di samping rumah. (Sholahudin).

MOJOKERTO, iNews.id - Tumbuhan pok coy atau sawi daging umumnya dijadikan sayur atau pelengkap makanan. Namun, di tangan Zuraida Ulfa (35), sayuran yang pertama kali populer di kawasan Tiongkok ini diubah menjadi aneka minuman sehat dan bernilai, Green Smoothie Pok Coy. 

Matahari semburat, menembus atap kanopi plastik samping rumah bercat putih di Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Sabtu (25/2/2023). Sinarnya tak begitu terik, tapi cukup menghangatkan tubuh yang sedari subuh dicengkeram dingin.  

Tak lama berselang, gemericik air terdengar nyaring di bawah hamparan daun pok coy yang hijau. Airnya mengalir pelan menyelinap di antara rimbun pok coy yang tertanam rapi di atas terpal. 

Produk minuman dari bahan pok coy buatan Zuraida. (Sholahudin).

Pukul 07.00 WIB, saatnya Zuraida Ulfa menambah cadangan air di bawah rimbun pok coy yang mulai berkurang. Tanaman hidroponik itu harus mendapat pasokan air yang cukup, sehingga kesuburan dan kesegeran daunnya tetap terjaga. 

Sesekali, Zuraida mengambil pok coy yang siap panen dan memasukkanya ke dalam ember. Pagi itu, Zuraida memanen pok coy lebih banyak. Sebab, ada pesanan 55 botol minuman Green Smoothie Pok Coy ukuran 250 mililiter dari ibu-ibu arisan yang harus diselesaikan. 

"Mau bikin jus sayuran, pesanan rutin ibu-ibu PKK," katanya. 

Minuman berbahan dasar pok coy buatan Zuraida memang banyak digemari konsumen. Selain karena enak, Green Smootie Pok Coy 
buatan Zuraida ini juga kaya akan vitamin. Sebab ada campuran buah segar di dalamnya. Ada nanas, pir pisang hingga sirsak.

Setiap pekan, Zuraida harus menyiapkan pesanan tetap kepada 55 konsumen. Jumlah tersebut belum termasuk 44 pelanggan harian yang rutin datang membeli minumannya. 

"Satu botol ukuran 250 mililiter harganya Rp8.000. Alhamdulillah. Lumayan untuk menambah uang belanja dan jajan anak-anak," kata perempuan yang juga karyawan apotek itu. Bagaiana tidak, rerata hasil penjualan minuman berbahan pok coy itu mencapai Rp352.000 per hari. 

Berkah Pandemi Covid-19 

Zuraidah menceritakan, bisnis minuman pok coy dirintis sejak 2021 lalu. Semua itu bermula dari pendemi Covid-19 yang melanda negeri ini.

Ya, virus corona itu memaksa pemerintah mememberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPPKM). Saat itu, sekolah diliburkan diganti belajar dari ruma, termasuk juga tempat-tempat bekerja. 

Berhari-hari berada di rumah, sempat membuat Zuraida bingung, hingga dia berpikir untuk mengisi kesibukan dengan membuat sesuatu yang bermanfaat. "Bingung mau ngapain. Akhirnya bikin hidroponik," ucapnya saat ditemui di kebun hidroponiknya di samping rumah. 

Dibantu sang suami Fungki Budipramono (36), Zuraida memanfaatkan lahan berukuran 15x2 meter di samping rumahnya untuk bercocok tanam dengan sistem hidroponik. Saat itu dia memilih menanam pok coy dan berhasil tumbuh.

"Karena saya ingin anak-anak juga mau makan sayurnya saat panen. Akhirnya saya coba meracik resep green smoothie sendiri. Tak cobakan ke anak-anak. Loh kok doyan," tutur perempuan berhijab ini. 

Sejak saat itulah dia rutin membuat minuman dari sayur pok coy di samping rumahnya, hingga dikenalkan kepada teman-temanya yang punya broblem sama, anaknya tidak mau makan sayur. Cara itu rupanya ampuh, mereka yang sebelumnya enggan makan sayur, begitu lahap saat menikmati Green Smoothie Pok Coy buatan Zuraida ini. 

Sejak saat itu Zufaida mendapat banyak pesanan untuk membuatkan jus sayur dari teman-temannya. Peluang itu mendorong dirinya bersama sang suami mengembangkan minuman dari bahan Pok Coy ini menjadi lahan bisnis baru. 

Bisnir rumahan Zuraida ini terus tumbuh dan mendapat tempat di hati pelangganya hingga lahir Usaha Kecil Menengah (UKM) "Rumah Rolan Green Smoothie Sayur Hidoponik" sampai sekarang. 

Sesuai namanya, jenis sayur yang dipakai Zuraida juga semakin beragam, dari mulai seledri, samhong, hingga bayam Brazil. Sayur-sayur itu dikombinasikan dengan aneka buah-buahan segar seperti nanas, pir, pisang, dan sirsak.

Namun, bukan perkara mudah menciptakan minuman dengan varian sayur baru itu. Suami Zuraida, Fungki, menceritakan, setidaknya harus melakukan tiga kali percobaan untuk menemukan kombinasi sayur dan buah yang tepat di lidah. 

"Awalnya dikasihkan ke orang dan saudara, kurangnya apa. Akhirnya, baru bisa menemukan komposisi yang pas," ujarnya.

Hanya saja, produksinya hingga saat ini masih terbatas. Sebab, masa tanam sayur hidroponik hingga memasuki usia siap panen membutuhkan waktu 28-30 hari.  

Kondisi ini tentu akan menyulitkan ketika permintaan banyak. Apalagi, jumlah pelanggannya terus bertambah. Selain masyarakat umum, tak sedikit pelanggan yang datang dari kalangan tenaga kesehatan. 

Selain dinikmati sebagai minuman segar, jus hodroponik juga dimanfaatkan sebagai program diet sehat. "Karena itu stok juga memang nggak bisa banyak karena terbatas bahan," katanya.

Pembinaan Berbuah Penghargaan 

Cucuran keringat Zuraida bersama Fungki menjalankan bisnis Rumah Rolan dari sayur hidroponik samping rumah berbuah manis. Belum genap setahun, usaha rumahan itu diganjar entrepreneur award dari Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto pada Desember 2022. 

Rumah Rolan Green Smoothie Sayur Hidroponik mendapatkan juara kedua untuk kategori start-up di ajang di Ajang Entrepreneurship Award. Zuraida dan Fungki merinding begitu nama UKM nya dipanggil untuk menerima penghargaan dari Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di Pendopo. 

Penghargaan ini diberikan karena UKM minuman Rumah Rolan terbilang inivatif. Selain itu, UKM ini juga mampu bertahan dan survive meski belum genap satu tahun. Lebih penting lagi UKM tersebut mampu menjadi penopang ekonomi rumah tangga.

Kesuksesan UKM milik Zuraida ini juga tidak lepas dari peran Pemkot Mojokerto yang terus memberikan pendampingan dan pembinaan. Harapannya, UKM di Mojokerto terus tumbuh, punya produk berkualitas dan survive. 

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto, Ani Wijayanti, mengatakan, Pemkot Mojokerto memberi peluang kepada seluruh UKM untuk terus berkembang. Caranya dengan melakukan pendampingan dan pembinaan industri untuk Kemitraan Inkubasi Wirausaha. 

"Pembinaan ini dalam rangka untuk meningkatkan kualitas para pelaku UMKM di Kota Mojokerto. Kami juga berharap industri bisa terus saling mengolaborasikan potensi masing-masing dan menjadi kekuatan ekonomi di Kota Mojokerto," katanya.

Selain itu, Pemerintah Kota Mokokerto, lanjut Ani, juga memfasilitasi pemberian bantuan modal UMKM dengan para pemanku kepentingan, seperti perbankan. Harapannya, mereka mendapat kemudahan pinjaman lunak untuk pengembangan usahanya.


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network