MADIUN, iNews.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meresmikan Rumah Sakit (RS) Lapangan Joglo di Desa Dungus, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Rabu (3/2/2021). Rumah sakit di wilayah Mataraman ini disiapkan untuk rujukan pasien Covid-19.
Rumah sakit yang berada di area RS Paru Dungus Madiun ini dulunya merupakan sanatorium atau tempat rehabilitasi bagi pasien Tuberkulosis (TBC). Setelah tidak terpakai sanatorium itu kemudian direhab dan direnovasi.
Sebagai rumah sakit lapangan Covid-19, RS Lapangan Joglo Dungus cukup representatif karena berada di area terbuka dan memiliki udara yang sejuk karena dikelilingi pepohonan yang rimbun. Selain itu rumah sakit ini memiliki 150 tempat tidur (bed) terdiri atas ruang perawatan dengan hepafilter, lima unit joglo, tiga rumah limasan, serta ruang High Care Unit (HCU) yang mampu menampung tujuh bed.
Ada pula fasilitas pendukung seperti command center, ruang radiologi, laboratorium, poliklinik, area jogging track, mushola untuk putra dan putri, serta tempat relaksasi. Selain itu bangunan joglo ini terpisah dari bangunan bagi pasien umum, serta tiap unit terdapat hepafilter sehingga mengurangi resiko penularan Covid-19.
Khofifah berharap, RS Joglo Dungus mampu memberikan pelayanan percepatan kesembuhan bagi pasien Covid-19, tidak hanya di Kabupaten maupun Kota Madiun, namun juga wilayah Mataraman seperti Nganjuk, Ponorogo, Ngawi, Trenggalek, Magetan dan sekitarnya.
Berbeda dengan dua rumah sakit lapangan Covid-19 Pemprov Jatim yang telah lebih dulu beroperasi yakni di Indrapura Surabaya dan Ijen Boulevard Kota Malang, rumah sakit lapangan di Dungus ini memiliki bangunan dan lingkungan alam yang sangat asri . Sehingga, lanjut Khofifah, rumah sakit ini memiliki keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif di luar dari kualitas layanannya.
"Suasana keindahan di Dungus ini menjadi bagian penting untuk pasien Covid-19. Karena mereka butuh suasana paikologis yang membuat happy dan tenang. Jadi suasana seperti ini seperti banyak pepohonan yang sudah berusia sekian puluh tahun, menjadi bagian dari support untuk memberikan percepatan penyembuhan bagi pasien Covid-19," katanya, Rabu (3/2/2021).
Khofifah juga berharap, peresmian RS Lapangan Joglo Dungus ini sekaligus menjadi ikhtiar dalam upaya mempercepat layanan dan pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 terutama di wilayah Madiun Raya dan Mataraman. Apalagi, persentase penambahan kasus aktif di Mataraman, yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Trenggalek bulan Januari kemarin cukup tinggi.
"Beberapa daerah di Mataraman yang juga melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap kedua ini, seperti Kab dan Kota Madiun, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan, Kabupaten Trenggalek serta Nganjuk. Jadi rumah sakit ini tidak hanya bagi warga Kab/kota Madiun, tapi juga wilayah lain apalagi Magetan, Ngawi dan Nganjuk sempat zona merah Januari lalu," katanya.
Khofifah juga berharap keberadaan RS Lapangan Joglo Dungus ini menjadikan kapasitas Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan menurun sehingga ada relaksasi terutama bagi para nakes. Menurut Khofifah, hal itu penting agar rumah sakit tidak overload dan masyarakat memiliki pilihan untuk bisa mendapatkan percepatan layanan.
"Tentunya kita berharap bahwa masing-masing diantara kita terus menyampaikan pesan bagaimana meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan, itu yang penting. Bagaimana yang sehat dijaga supaya tetap sehat, dan bagi yang terpapar agar bisa segera mendapatkan layanan dan cepat sembuh," ujarnya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait