Ratusan pengemudi ojol menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi. Mereka membentangkan poster bernada protes kepada Capres Prabowo Subianto. (Foto: iNews/Ahmad Subekhi)

SURABAYA, iNews.id – Aksi protes terhadap Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto terkait pidato ‘Tukang Ojek’ terus bermunculan. Setelah elite PDI Perjuangan, kini protes serupa juga dilakukan ratusan pengemudi ojek online (ojol) di sejumlah wilayah di Jatim.

Beberapa di antaranya di Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lamongan, dan Ponorogo. Ini merupakan demo susulan setelah Sabtu (24/11/2018) lalu, ratusan driver ojol di Kota Surabaya menggelar aksi.

Tuntutan mereka sama, meminta Prabowo Subianto meralat pernyataannya. Mereka juga meminta ketua dewan pembina Partai Gerindra itu menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada para tukang ojek dan masyarakat.

“Prabowo adalah calon pemimpin. Tak semestinya dia merendahkan profesi kami. Karena itu, dia harus meminta maaf. Kalau tidak, masyarakat akan kehilangan simpati. Kami pun tak akan memilihnya,” kata koordinator aksi di Probolinggo, Abdurraman, Senin (26/11/2018).


Aksi protes serupa juga digelar ratusan pengemudi ojol di Surabaya, Sabtu lalu. Massa berjalan kaki dari depan Kebun Binatang Surabaya menuju Gedung Negara Grahadi. Para pengemudi ojol ini kecewa karena profesinya telah dijadikan komoditas politik oleh Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo.

Berbagai poster bernada protes pun mereka bentangkan, antara lain “Pak Prabowo Stop Remehkan Ojek”, “Lebih Baik Ngojek Daripada Nge-Hoax”, dan “Pak Prabowo Jangan Remehkan Profesi Kami”.

Menurut mereka, pilihan menjadi pengemudi ojol mulia. Mereka tidak hanya mengantarkan orang dan makanan, tapi juga menolong orang jika terjadi kecelakaan di jalan raya.

“Kami sebagai ojek online bermacam-macam status sosial. Kami pejuang, bukan penjilat. Bukan hanya mengantar pesanan, tapi sebagai penolong pertama jika terjadi kecelakaan,” kata para pengemudi ojol.

Sementara Ketua Komunitas Peduli Ojek Online, Wahono menegaskan, aksi itu merupakan solidaritas atas penghinaan Prabowo kepada ojek online. “Hormati pekerjaan kami sebagai ojek online, karena pekerjaan kami halal. Arek-arek Suroboyo menolak keras pernyataan Prabowo yang merendahkan profesi mulia kami,” katanya.

Diketahui pada pada acara Indonesia Economic Forum di Hotel Shangrilla, Rabu (21/11/2018), Prabowo memaparkan kondisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia. Pada pidato tersebut, Prabowo juga mengomentari meme perjalanan karier masyarakat Indonesia yang ketika lulus sekolah memilih menjadi sopir ojek. Hal itu (memilih menjadi sopir ojek) dinilai Prabowo sebagai realitas yang kejam.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network