BLITAR, iNews.id – Ratusan korban gempa di Kabupaten Blitar bergotong royong memperbaiki rumah mereka yang rusak. Dari data BPBD Blitar, kerusakan bangunan rumah dan fasilitas umum (fasum) akibat gempa Malang Magnitudo 6,7 mencapai 407 bangunan.
Kerusakan terbanyak berada di wilayah Kecamatan Wates yakni sebanyak 73 bangunan. Kemudian disusul Kecamatan Kesamben (48), Kanigoro (39), Binangun (36), Talun (34) dan Srengat (31). Kerusakan dengan jumlah yang lebih rendah juga ditemukan merata di 16 kecamatan lain.
"Kerusakan ada di tiap kecamatan," ujar Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Achmad Kholik, Senin (12/4/2021).
Kholik menyebutkan, sebanyak 407 bangunan yang rusak terdiri dari rumah warga dan fasilitas umum. Untuk rumah warga yang rusak berat sebanyak 16 rumah. Tidak hanya sekedar genting melorot, atap ambrol. Guncangan gempa membuat bagian bangunan, ambruk.
Sedangkan rusak ringan sebanyak 252 rumah dan sedang 90 rumah. Sementara fasum yang rusak berat sebanyak satu titik, rusak ringan 38, dan rusak sedang 10 titik. Dalam musibah yang berlangsung siang hari itu, 11 orang warga Kabupaten Blitar mengalami luka ringan.
Menurut Kholik, untuk rumah warga yang rusak ringan, rata rata sudah diperbaiki secara mandiri. Pembenahan dilakukan gotong royong dengan cukup melibatkan anggota keluarga. "Sedangkan kerusakan sedang, pembenahan dibantu masyarakat bersama perangkat desa, aparat TNI, Polri dan relawan," kata Kholik.
Sementara terkait dengan kerusakan prasarana atau fasum, upaya perbaikan atau proses recovery masih terus berjalan. Dalam musibah ini Pemkab Blitar juga mendirikan dua posko kedaruratan yang ditempatkan di wilayah Kecamatan Wates dan Kecamatan Kanigoro.
Posko kedaruratan, kata Kholik akan terus diaktifkan sampai penanganan paska gempa Malang betul betul tuntas. "Melihat perkembangan di lapangan. Kepada warga yang terdampak gempa kita juga memberikan bantuan," kata Kholik.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait