MOJOKERTO, iNews.id - Ratusan emak-emak di Mojokerto tertipu arisan Lebaran hingga. Para ibu-ibu ini tergiur iming-iming bunga 5 persen higga menyetorkan uang hingga ratusan juta. Namun, pada akhirnya uang tersebut tidak kembali.
Total kerugian akibat arisan fiktif tersebut mencapai Rp1 miliar. Total kerugian itu setelah diakumulasi dari 200 peserta arisan yang melapor ke polisi.
Kasus penipuan arisan Lebaran fiktif ini mencuat setelah beberapa korban melapor ke Polsek Ngoro. Mereka mengaku uang arisan dibawa Tarmiati alias Mia (42) warga Desa Kembangsri, Kecamatan Ngoro, Mojokerto dan tak kunjung kembali.
Selain menghilang bersama uang arisan, penggagas arisan Lebaran tersebut juga tidak bisa dihubungi. Para korban juga sudah melacak rumah pelaku di Ngoro. Namun, yang bersangkutan tidak ada.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan, kasus penipuan arisan Lebaran fiktif di Kabupaten Mojokerto ini memungkinkan menyasar sebanyak 200 lebih.
"Kisaran 200 orang. Namun kemungkinan besar bertambah. Sebab, di Kecamatan Ngoro saja ada empat desa yang ikut arisan ini dan jumlahnya ada 100 orang. Belum lagi masyarakat luar wilayah Mojokerto, seperti Malang, Sidoarjo hingga Surabaya," katanya, Jumat (21/05/2021).
Tiksnarto mengatakan, arisan Lebaran yang buat oleh Mia diketahui berjalan sejak 2014. Namun saat memasuki tahun ketujuh, arisan mulai bermasalah. Pasalnya, pelaku diduga kabur bersama uang arisan ratusan peserta lima pekan sebelum Lebaran bersama keluarganya ke wilayah Jawa Tengah.
Dari hasil pemeriksaan para korban arisan ini dengan sistem peserta membayar arisan setiap pekan sampai 46 kali dalam setahun dengan paket yang sudah di pilih oleh para peserta. Sementara hasilnya dibagikan paling lambat 1 minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait