BANGKALAN, iNews.id - Puluhan balita di Kabupaten Bangkalan diduga terjangkit campak. Jumlah itu ditemukan berdasarkan hasil pelacakan yang dilakukan tim di sejumlah kecamatan.
"Di antaranya di Kecamatan Sepuluh, Tanjung Bumi, Tanah Merah, Arosbaya dan Kecamatan Galis," kata Kepala Dinkes Bangkalan Sudiyo, Sabtu (4/2/2023).
Berdasarkan data Dinkes Jatim, Bangkalan termasuk salah satu kabupaten dengan kasus campak tinggi bersama tiga daerah lain di Pulau Madura yakni Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Total jumlah kasus campak di Madura mencapai 150 kasus dengan rincian Kabupaten Sampang 57 kasus, Kabupaten Sumenep 55 kasus, Kabupaten Pamekasan 25 kasus, dan Bangkalan 13 kasus.
Penyebabnya karena banyak balita yang tidak diimunisasi lengkap, saat pandemi Covid-19 berlangsung.
"Karena itu, Dinkes Bangkalan langsung menetapkan sebagai kejadian luar biasa dalam kasus campak ini. Kami langsung bergerak cepat melakukan pelacakan dengan mendatangi secara langsung rumah-rumah warga yang memiliki balita," kata Sadiyo.
Dinkes Bangkalan mengirim belasan sampel spesimen untuk diteliti di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jatim.
Dia menjelaskan, berdasarkan laporan tim lapangan, sebenarnya balita yang diduga suspek campak itu semuanya 39 orang. Akan tetapi dari jumlah itu, yang bersedia diambil spesimen hanya 13 orang.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait