JAKARTA, iNews.id - 15 Puisi Hari Pahlawan 10 November ini bisa menjadi referensi untuk memperingati hari bersejarah di Indonesia. Hari Pahlawan memang kerap dirayakan dengan berbagai acara, salah satunya pembacaan puisi.
Puisi-puisi bertema kepahlawanan ini akan semakin melengkapi peringatan Hari Pahlawan. Karya dari pujangga Chairil Anwar, WS Rendra dan sejumlah penulis lainnya ini sarat dengan ode atau pujian terhadap para pahlawan yang telah gugur dan rela berkorban di medan perang.
Membaca puisi-puisi Hari Pahlawan ini bisa menjadi ajakan untuk menanamkan lagi rasa cinta Tanah Air dan berjuang demi bangsa Indonesia yang lebih baik.
Karya-karya sastra ini juga bisa menjadi inspirasi untuk perayaan Hari Pahlawan, termasuk di sekolah, lembaga serta berbagai institusi. Puisi-puisi ini mampu mengekspresikan penghormatan atas jasa para pahlawan.
Berikut 15 Puisi Hari Pahlawan, dikutip dari berbagai sumber, Selasa (09/11/2021):
1. Judul: Diponegoro
Karya: Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar,Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
MAJU
Bagimu negeri Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
terjang
2. Judul: Doa Seorang Serdadu Sebelum Berperang
Karya: WS Rendra
Tuhanku,
WajahMu membayang di kota terbakar
dan firmanMu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal
Anak menangis kehilangan bapa
Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia
Apabila malam turun nanti
sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
Waktu itu, Tuhanku,
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku
Malam dan wajahku
adalah satu warna
Dosa dan nafasku
adalah satu udara
Tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari
biarpun bersama penyesalan
Apa yang bisa diucapkan
oleh bibirku yang terjajah?
Sementara kulihat kedua lenganMu yang capai
mendekap bumi yang mengkhianatiMu
Tuhanku,
Erat-erat kugenggam senapanku
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku
3. Judul: DI BALIK SERUAN PAHLAWAN
Karya: Zshara Aurora
Kabut…
Dalam kenangan pergolakan pertiwi
Mendung…
Bertandakah hujan deras
Membanjiri rasa yang haus kemerdekaan
Dia yang semua yang ada menunggu keputusan Sakral
Serbu…
Merdeka atau mati Allahu Akbar
Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa
Dalam serbuan bambu runcing menyatu
Engkau teruskan Menyebut Ayat-ayat suci
Engkau teriakkan semangat juang demi negri
Engkau relakan terkasih menahan tepaan belati
Untuk ibu pertiwi
Kini kau lihat…
Merah hitam tanah kelahiranmu
Pertumpahan darah para penjajah keji
Gemelutmu tak kunjung sia
Lindunganya selalu di hatimu
Untuk kemerdekaan Indonesia Abadi
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait