SURABAYA, iNews.id - DPD Partai Gerindra Jawa Timur semakin optimistis poros baru di pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur segera terbentuk. Optimisme ini muncul seiring pertemuan tiga petinggi partai di Jakarta, yakni Prabowo Subianto (Gerindra), Zulkifli Hasan (PAN), dan Shohibul Iman (PKS).
Bagi DPD Gerindra Jatim, kesepakatan bersama antara tiga partai jadi energi baru untuk menyusun kekuatan bersama menghadapi duo veteran Pilgub Jatim. Yakni, Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
“Poros baru memang belum diputus. Tetapi pertemuan para petinggi partai tadi malam (Minggu, 24/12/2017), membuat bangunan koalisi kami semakin kokoh. Ini juga menjadi sinyal bahwa poros baru di Pilgub Jatim ini akan terbentuk,” kata Wakil Ketua DPD Gerindra Jatim Hendro Tri Subiantoro kepada iNews.id, Senin (25/12/2017).
Bagi Hendro, poros baru akan membuat kontestasi Pilgub Jatim semakin seru dan tidak membosankan. Sebab, masyarakat Jawa Timur diberi banyak pilihan. Bukan hanya pada sosok lama yang telah berulang-ulang terlibat kompetisi.
“Kalau hanya Khofifah dan Gus Ipul terlalu membosankan. Maka perlu ada pilihan baru. Karena itu, poros ketiga ini harus ada,” tutur mantan aktivis PMII ini.
Pernyataan Hendro itu cukup beralasan. Berdasarkan hasil survei Surabaya Survey Centre (SSC) pertengahan Desember lalu, ada 43,9 persen warga Jawa Timur menginginkan poros tengah yang terdiri atas Gerindra, PAN, dan PKS. Sebaliknya, hanya 17,7 persen yang tidak setuju dengan poros baru.
Dari 43,9 persen yang setuju tersebut, 50,5 persen responden mengaku menginginkan keberadaan poros tengah agar mereka memiliki lebih banyak pilihan. Sedang 25,3 persen menganggap jenuh dengan calon-calon yang sudah ada. Sisanya, 24,2 persen menganggap keberadaan poros tengah bisa menjadikan Pilgub Jatim 2018 semakin ramai dan seru.
“Hasil ini sudah cukup menjadi potret bahwa masyarakat Jawa Timur masih menginginkan hal baru di Pilgub Jatim ini,” katanya.
Direktur Riset SSC Edy Marzuki memahami bahwa keberadaan poros tengah bisa memecah kejenuhan di tengah persaingan antara Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah. Menurut Edy, publik saat ini cenderung menginginkan gubernur yang notabene baru.
“Saya rasa, pemilih tidak akan tergoda oleh proker yang ditawarkan saja. Figur kandidat juga menjadi penting. Itulah kenapa kemunculan poros tengah ditunggu oleh publik. Akan tetapi, di sisi lain para inisiator poros tengah juga perlu berpikir matang terkait calon yang bisa menjadi pilihan alternative bagi para pemilih nantinya. Paling tidak yang mampu mengimbangi elektabilitas Gus Ipul dan Khofifah,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait