MALANG, iNews.id - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta masyarakat meninggalkan politik identitas pada pemilihan umum (Pemilu) 2024. Sebab, hal itu bisa memicu perpecahan dan keutuhan bangsa
"Kondisi situasi global yang tidak menentu seperti saat ini, modal utama bangsa Indonesia yang harus terus dijaga adalah persatuan dan kesatuan pada seluruh elemen masyarakat," kata Listyo Sigit saat pidato kebangsaan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (7/9/2022).
Sigit mengatakan, pengalaman pada Pemilu 2019, harus menjadi modal utama agar adanya polarisasi di tengah masyarakat tidak terulang pada Pemilu 2024. “Maka di tahun 2024 tidak boleh lagi terjadi politik identitas,” katanya.
Sigit berharap menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, masing-masing calon yang nantinya akan berkontestasi bisa melaksanakan adu program untuk kemajuan Indonesia. Visi misi masing-masing calon, harus diperkuat dan tidak menyebabkan perpecahan.
"Yang harus kita jaga pada 2024 adalah, bagaimana masing-masing calon bisa melaksanakan adu program kerja yang positif. Jadi, hal-hal yang berpotensi menimbulkan perpecahan, tolong ditinggalkan," ujarnya.
Sigit menambahkan, pada Pemilu 2019, banyak upaya untuk memunculkan berita-berita tidak benar dan memecah belah masyarakat.
Karena itu, kapolri berharap, kejadian serupa tidak terulang pada pelaksanaan Pemilu 2024.
"Dulu banyak upaya-upaya dengan strategi, membuat berita-berita tidak benar, dimunculkan berulang-ulang akhirnya menjadi kebenaran. Strategi ini tolong dipikirkan ulang," katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
kapolri listyo sigit prabowo politik identitas pemilu 2024 pidato kebangsaan universitas muhammadiyah malang
Artikel Terkait