Perayaan itu merupakan pertunjukkan yang meriah bagi khalayak setelah bertahun-tahun hidup dalam ketakutan dan peperangan. Mpu Monaguna yang kelak menulis syair terkenal tentang upacara pernikahan kerajaan.
Tak lama setelah acara pernikahan selesai, Raden Wijaya mengumumkan secara resmi bahwa seluruh putri Kertanegara adalah ratunya. Tujuannya demi mempertegas kaitan erat antara dinastinya yang baru dan dinasti mendiang Kertanegara.
Pada kesempatan itu, ia tak menyebut nama Dara Petak, istrinya yang baru dinikahi dari putri Melayu. Walaupun ia terus menyembunyikannya di sebuah bangsal di istana.
Kendati Gayatri adalah ratu termuda, Wijaya menganugerahinya gelar istimewa Rajapatni atau pendamping raja, yang melekat sepanjang hidupnya.
Pesta perkawinan ini pun membuat Gayatri tak terkira kebahagiaannya. Gayatri menikahi laki-laki yang amat dicintai dan dihormatinya ini.
Namun ia sedikit khawatir akan reaksi kakak sulungnya terhadap langkah Wijaya menikahi sang adik. Tak disangka - sangka, Tribhuwana ternyata tak terkejut dan tak pula dengki.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait